Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Conclave Berlangsung, Ini 7 Kandidat Terkuat Jadi Paus Baru

Conclave (dok. FilmNation Entertainment/Conclave)
Conclave (dok. FilmNation Entertainment/Conclave)
Intinya sih...
  • Conclave dilakukan secara rahasia dan tertutup di Kapel Sistina Vatikan.
  • Sebanyak 133 dari 135 kardinal berkumpul untuk memilih Paus pengganti Fransiskus yang meninggal pada April 2025.
  • Beberapa kandidat terkuat seperti Pietro Parolin, Luis Antonio Tagle, dan Matteo Zuppi menjadi sorotan dalam proses pemilihan Paus.

Jakarta, IDN Times - Perhatian dunia tertuju ke Vatikan yang kini sedang melakukan conclave, yakni proses pemilihan paus pengganti Fransiskus yang meninggal pada 21 April 2025 lalu.

Sebanyak 133 dari 135 kardinal yang terpilih berkumpul di Vatikan. Tercatat dua kardinal dari Spanyol dan Kenya tidak bisa hadir karena alasan kesehatan.

Conclave masih berlangsung hingga kini dan dilaksanakan secara tertutup di Kapel Sistina. Untuk menjadi Paus, seorang kandidat harus meraih dua pertiga suara dari para kardinal yang hadir.

Hasilnya bisa keluar dalam hitungan hari atau lebih lama jika belum ada konsensus. Jika sudah selesai akan ada asap putih yang keluar dari Kapel Sistina, tanda paus baru telah terpilih.

Di antara mereka, sejumlah nama mencuat sebagai kandidat terkuat atau papabili. Dikutip dari berbagai sumber, berikut tujuh sosok yang paling banyak disebut berpeluang menjadi Paus selanjutnya.

1. Kardinal Pietro Parolin

Kardinal Pietro Parolin merupakan Sekretaris Negara Vatikan. Pria asal Italia itu kini berusia 70 tahun.

Beraliran moderat, diplomat senior Vatikan ini dikenal luas karena perannya dalam kebijakan luar negeri Gereja. Dia juga piawai membangun konsensus.

Banyak pihak melihatnya sebagai penerus alami Paus Fransiskus karena posisinya yang netral antara kubu progresif dan konservatif.

2. Kardinal Luis Antonio Tagle

Berusia 67 tahun, pria Filipina ini dijuluki sebagai Paus Fransiskus dari Asia. Kardinal Tagle memiliki jabatan pro-prefek untuk evangelisasi.

Beraliran progresif, sama dengan Paus Fransiskus, Kardinal Tagle juga memiliki gaya kepemimpinan yang inklusif, hangat, dan dekat dengan umat.

Jika terpilih, dia akan menjadi Paus pertama dari Asia Tenggara. Ini menjadi langkah simbolis besar untuk gereja global.

3. Kardinal Matteo Zuppi

Sebagai Uskup Agung Bologna, Kardinal Matteo Zuppi beraliran progresif. Berusia 69 tahun, Kardinal Zuppi berasal dari Italia.

Pendukung dialog antaragama dan dikenal dekat dengan komunitas Sant’Egidio, Kardinal Zuppi aktif dalam isu sosial dan perdamaian. Ia juga menjadi utusan perdamaian Vatikan untuk Ukraina—pengalaman yang membuatnya relevan dalam konteks geopolitik saat ini.

4. Kardinal Peter Erdo

Berasal dari Hungaria, Kardinal Erdo menjabat sebagai Uskup Agung Esztergom Budapest. Dia berusia 72 tahun dan beraliran konservatif.

Sebagai pemimpin Gereja Katolik di Eropa Timur, Erdo memiliki pengaruh besar di wilayah yang semakin penting bagi Vatikan. Dia dikenal tegas dalam mempertahankan ajaran tradisional Gereja.

5. Kardinal Robert Sarah

Kardinal Sarah berasal dari Guinea dengan aliran ultra-konservatif. Dia dikenal karena pandangannya yang kuat terhadap liturgi tradisional dan moralitas Katolik.

Sarah saat ini menjabat sebagai prefek emeritus untuk ibadah ilahi. Jika terpilih, pria 75 tahun ini akan menjadi paus kulit hitam pertama dalam sejarah modern.

6. Kardinal Malcolm Ranjith

Kardinal Ranjith adalah Uskup Agung Kolombo. Berusia 76 tahun, dia memiliki aliran tradisional.

Ranjith vokal dalam isu keadilan sosial dan dianggap sebagai figur yang mampu menjembatani Gereja di Asia Selatan dengan pusat kekuasaan Vatikan.

7. Kardinal Pierbattista Pizzaballa

Usianya sekitar 60 tahunan dan beraliran moderat. Kardinal Pizzaballa berasal dari Yerusalem. Dia juga sedang menjabat sebagai Patriark Latin Yerusalem.

Berpengalaman dalam dialog antaragama di kawasan sensitif Timur Tengah, Pizzaballa dipandang sebagai tokoh strategis untuk masa depan Gereja di wilayah konflik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us