COVID-19 di Jerman Meledak, Catat Rekor Kenaikan 50.196 Kasus

Jakarta, IDN Times – Saat kasus COVID-19 Indonesia menunjukkan perlambatan dalam beberapa waktu terakhir, Jerman justru terus mencatatkan kenaikan kasus baru.
Menurut Channel News Asia, pada Kamis (11/11/2021) Jerman melaporkan rekor 50.196 kasus baru virus corona. Ini merupakan hari keempat berturut-turut negara Eropa ini mencatat rekor tertinggi harian.
Rentetan rekor harian COVID-19 itu terjadi di tengah gelombang keempat infeksi COVID-19 di negara itu.
1. Data COVID-19 Jerman

Jumlah total kasus virus corona yang dikonfirmasi di Jerman sekarang menjadi 4,89 juta, dan total kematian naik 235 menjadi 97.198, menurut otoritas kesehatan masyarakat Robert Koch Institute.
Lembaga tersebut melaporkan ada kenaikan tingkat insidensi tujuh hari virus corona (jumlah orang per 100 ribu yang terinfeksi selama seminggu terakhir) menjadi 249 dari 232 pada hari Rabu.
Reinhard Sager, presiden asosiasi otoritas lokal Jerman, meminta industri katering dan acara untuk lebih ketat memeriksa apakah pelanggan diuji, divaksinasi, atau telah pulih dari infeksi virus.
“Kekhawatiran tentang kehilangan pelanggan potensial seharusnya jauh lebih sedikit daripada kekhawatiran tentang konsekuensi yang mengancam jika mereka terus melakukan terlalu sedikit untuk memenuhi kewajiban kontrol,” kata Sager kepada surat kabar Rheinische Post.
2. Jerman tidak berencana memperpanjang keadaan darurat nasional

Tiga partai Jerman yang dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintah koalisi pada awal Desember, telah sepakat untuk tidak memperpanjang keadaan darurat nasional di negara itu, meskipun ada gelombang infeksi.
Sebagai gantinya, pada Senin lalu mereka mempresentasikan rancangan undang-undang yang akan mengubah undang-undang yang ada. Di mana aturan seperti mewajibkan masker dan menjaga jarak sosial di ruang publik bisa terus diberlakukan hingga Maret mendatang.
3. Izin untuk pengusaha

Rancangan undang-undang itu akan dipresentasikan ke majelis rendah parlemen Bundestag pada hari Kamis dan di-voting dalam sesi khusus seminggu kemudian.
Dirk Wiese, wakil pemimpin parlemen dari Partai Sosial Demokrat, mengatakan kepada televisi ARD bahwa partai-partai tersebut juga mempertimbangkan untuk mengizinkan pengusaha untuk memberlakukan persyaratan yang serupa bagi staf mereka. Ini ditujukan untuk mengetahui apakah mereka telah divaksinasi, pulih dari infeksi atau dites negatif untuk virus corona.