Demo di Depan Rumah Presiden Korsel, Tolak Penangkapan

- Ribuan pendukung Yoon Suk Yeol halangi tim penyidik tangkapnya
- Tentara dan pasukan presiden coba menghalangi tim penyidik masuk ke kediaman Yoon
- CIO minta surat perintah penahanan setelah Yoon abaikan panggilan, akan tahan siapapun yang menghalangi penangkapan
Jakarta, IDN Times - Ribuan pendukung Presiden Korea Selatan (Korsel) yang sudah dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, berkumpul di depan kediamannya kala tim penyidik berusaha untuk menjemput paksa Yoon.
Dilansir Yonhap, Jumat (3/1/2025), mereka menyerukan penolakan atas penjemputan paksa Yoon Suk Yeol, pagi ini.
Sejumlah kelompok kecil dilaporkan telah dibubarkan paksa oleh polisi lantaran terus menghalangi kedatangan tim penyidik.
1. Tentara dan Paspampres juga halangi tim penyidik
Tentara dan pasukan pengamanan presiden berusaha menghalangi tim penyidik Korsel yang menjemput Presiden Yoon Suk Yeol di kediamannya.
Sejumlah anggota militer ada di dalam kediaman Yoon, menghalangi tim penyidik masuk.
Tim penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) tiba di kediaman Yoon sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat, hari ini.
2. Yoon Suk Yeol tiga kali mangkir dari panggilan penyidik
CIO meminta surat perintah penahanan setelah Yoon mengabaikan tiga panggilan untuk hadir dan diinterogasi. Surat perintah ini juga termasuk untuk penggeledahan kediaman presiden. Sementara, tim hukum Yoon menyebut surat perintah tersebut ilegal dan tidak sah.
Jika Dinas Keamanan Presiden atau pendukung Yoon berupaya menghentikan CIO melaksanakan penangkapan penahanan, polisi telah mengatakan akan menahan mereka atas tuduhan menghalangi tugas resmi.
3. Bagaimana alur penangkapan Yoon Suk Yeol?
Jika Yoon ditangkap, penyidik berencana membawanya ke kantor pusat CIO di Gwacheon, tepat di selatan Seoul, untuk diinterogasi sebelum menahannya di Pusat Penahanan Seoul di dekat Uiwang.
Setelah ditahan, CIO akan memiliki waktu 48 jam untuk mengajukan surat perintah lain untuk penangkapan resminya atau membebaskannya.