Demo Mahasiswa AS Pro-Palestina Makin Masif

Jakarta, IDN Times - Demo pro-Palestina yang dilakukan oleh mahasiswa kampus-kampus top Amerika Serikat (AS) kini juga menyebar ke kampus-kampus Amerika lainnya.
Dilansir dari Al Arabiya, Jumat (26/4/2024), petugas kepolisian anti-huru-hara menggunakan bahan kimia dan taser di sejumlah universitas untuk menghalau para mahasiswa yang berdemo tersebut.
Para mahasiswa menyerukan gencatan senjata di Gaza serta meminta kampus tempat mereka menuntut ilmu memutuskan hubungan dengan perusahaan yang disokong dan mendukung Israel.
“Selama 201 hari, dunia menyaksikan dalamn diam ketika Israel telah membunuh lebih dari 34 ribu warga Palestina,” teriak salah satu mahasiswa di depan Universitas California, Los Angeles, AS.
“Hari ini, kami, mahasiswa UCLA bergabung dengan mahasiswa di seluruh AS untuk menuntut agar kampus kita melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari invasi dan genosida di Palesina!” teriak sekelompok mahasiswa lainnya.
1. Lebih dari 200 mahasiswa ditangkap
Sementara itu, lebih dari 200 mahasiswa di LA, Boston, Austin serta Texas ditangkap kepolisian setempat lantaran menggelar demo pro-Palestina besar-besaran.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa para polisi menggunakan alat kejut listrik saat mereka mencoba menghentikan para mahasiswa.
2. Disebut demo anti-Semit oleh mahasiswa pro-Israel
Di sisi lain, para mahasiswa pro-Israel menyebut demo pro-Palestina ini adalah anti-Semit dan ujaran kebencian.
“Sebagai Yahudi, saya tidak pernah merasa lebih takut di Amerika dibanding saat ini. Ada mahasiswa dan dosen yang mendukung pesan-pesan kebencian dan kekerasan,” kata Skurler Sieradsky, mahasiswa Universitas George Washington.
3. Demo pro-Palestina juga dilakukan oleh orang Yahudi
Ternyata demo pro-Palestina di AS ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa yang beragama Muslim atau keturunan Arab, melainkan juga dilakukan oleh mahasiswa Yahudi.
“Orang-orang di sini mendukung Palestina, mereka dari latar belakang yang berbeda, didorong oleh rasa keadilan yang seharusnya. Saya juga seorang Yahudi tapi saya membela Palestina,” ujar seorang pedemo di Universitas Texas.
Saat ini demo masih terjadi di beberapa kampus top AS yaitu Universitas Columbia, MIT, New York University, Yale University serta Universitas Michigan.