Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekonomi Afghanistan Hancur, Taliban Malah Halangi Pegawai Bekerja

Pejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Jakarta, IDN Times – Taliban, yang kini menguasai Afghanistan, menghalangi pegawai pemerintah di Kabul untuk kembali ke kantor mereka pada Sabtu (21/8/2021). Sejak gerilyawan Islam itu merebut kekuasaan pada Minggu (15/8/2021), Taliban telah menutup sebagian besar gedung-gedung pemerintah, bank, sekolah, dan universitas.

Hanya beberapa perusahaan swasta, termasuk perusahaan telekomunikasi, yang telah beroperasi sejak Taliban berkuasa, meskipun ada dua hari libur sejak saat itu.

Ironisnya adalah, sebagaimana diberitakan AFP, pemblokiran karyawan justru dilakukan setelah Taliban menyerukan bahwa staf pemerintahan tetap diizinkan untuk bekerja.

"Saya ke kantor tadi pagi, tapi Taliban yang ada di pintu gerbang mengatakan kepada kami bahwa mereka belum menerima perintah untuk membuka kembali kantor-kantor pemerintah," kata Hamdullah.

"Mereka menyuruh kami menonton TV atau mendengarkan radio untuk pengumuman kapan harus kembali bekerja," tambah dia.

1. Taliban janji memaafkan setiap warga yang bekerja untuk pemerintah dan institusi asing

potret Taliban setelah menguasai Kabul (dnaindia.com)

Sejauh ini, pengumuman yang disampaikan Taliban sebatas deklarasi Imarah Islam Afghanistan (Islamic Emirate of Afghanistan). Mereka belum mengumumkan bagaimana model rezim dan sistem pemerintahan, yang berarti mereka belum menentukan bagaimana roda ekonomi bekerja untuk membayar gaji para karyawan.

Dua hari setelah merebut kekuasaan, Taliban juga mengumumkan pemberian amnesti umum kepada pegawai pemerintah dan warga Afghanistan yang bekerja untuk institusi asing. Bersaman dengan itu, Taliban meminta semua orang untuk kembali bekerja.

"Semua yang berseberangan diampuni dari A sampai Z. Kami tidak akan membalas dendam,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, seraya menyampaikan bila Taliban yang berkuasa saat ini akan berbeda dengan Taliban yang berkuasa sepanjang 1996-2001.

2. Banyak kantor yang masih ditutup

Cuplikan suasana di wilayah yang dikuasai Taliban. twitter.com/pagossman

Pada hari Sabtu, jalanan di ibu kota terlihat sepi kecuali rute ke bandara, dipenuhi warga yang berebut untuk bergabung dengan evakuasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS). Jalan menuju kementerian luar negeri di Kabul tengah juga ditutup.

"Mereka tidak mengizinkan siapa pun masuk. Salah satu dari mereka bahkan menyuruh saya menunggu sampai menteri dan direktur baru diangkat,” kata seorang karyawan tanpa menyebut namanya.

Pasar valuta asing juga ditutup karena menunggu instruksi dari bank sentral, kata para pedagang.

Pegawai lain di kota Kabul mengaku kecewa karena Taliban tak kunjung membuka aktivitas perkantoran.

"Saya datang dengan banyak harapan tetapi pergi dengan kecewa," kata warga lainnya.

Adapun pekerja di Kementerian Rehabilitasi Pedesaan di Kabul diizinkan masuk dengan syarat menunjukkan kartu identitas.

3. Taliban memaksa warga untuk kembali bekerja

Pejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Dikutip dari Reuters, pada Rabu (18/8/2021) seorang saksi mata mengaku melihat Taliban mendatangi setiap rumah dan mengetuk pintunya. Mereka mendesak warga untuk kembali bekerja demi menghidupi ekonomi negara yang hancur.

Wasima terkejut ketika tiga anggota Taliban mengunjungi rumahnya yang berada di barat Herat. Dia ditanya tentang pekerjaan, organisasi tempatnya bekerja, dan berapa gajinya, sembari meminta perempuan berusia 38 tahun itu untuk kembali bekerja.

Selusin orang mengatakan bahwa ada kunjungan mendadak dari Taliban dalam 24 jam terakhir. Laporan datang dari berbagai kota, termasuk Kabul, Lashkar Gah, dan Mazar-i-Sharif.

Selain mendorong orang untuk bekerja, sejumlah saksi mengatakan bahwa mendatangi rumah merupakan strategi Taliban untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut pada rezim baru. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us