Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro Akan Diadili atas Tuduhan Kudeta 

mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. (Isac Nóbrega/PR, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Mahkamah Agung Brasil memutuskan mantan Presiden Bolsonaro diadili atas tuduhan percobaan kudeta.
  • Bolsonaro menghadapi lima tuduhan berat, termasuk percobaan kudeta dan upaya menghapus demokrasi dengan kekerasan.
  • MA Brasil juga memerintahkan tujuh sekutu dekat Bolsonaro untuk diadili terkait rencana bernama "Green and Yellow Dagger".

Jakarta, IDN Times - Mahkamah Agung (MA) Brasil secara bulat memutuskan mantan Presiden Jair Bolsonaro harus diadili atas tuduhan percobaan kudeta. Kelima hakim menilai ada cukup bukti keterlibatan Bolsonaro dalam upaya penggulingan pemerintahan setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden 2022.

Bolsonaro kini menghadapi lima tuduhan berat, termasuk percobaan kudeta dan upaya menghapus demokrasi Brasil dengan kekerasan. Jika terbukti bersalah, mantan presiden sayap kanan tersebut terancam hukuman penjara lebih dari 40 tahun.

"Mereka yang berkuasa berfokus memastikan saya menghabiskan sisa hidup di penjara agar saya tidak pernah bisa mencalonkan diri sebagai presiden lagi," kata Bolsonaro merespons keputusan.

1. Tujuh sekutu Bolsonaro ikut diadili

MA Brasil juga memerintahkan tujuh sekutu dekat Bolsonaro untuk diadili. Dua diantaranya adalah mantan menteri pertahanan Jenderal Walter Braga Netto dan Jenderal Paulo Nogueira. 

Jaksa Agung Brasil, Paulo Gonet, mengungkapkan bahwa penyelidikan telah menemukan rencana yang sangat berbahaya. Pihak berwenang menemukan adanya rencana bernama kode "Green and Yellow Dagger" yang bertujuan menciptakan kekacauan politik.

"Penyelidik telah mengungkap operasi mengerikan untuk melakukan kudeta, yang bahkan termasuk rencana membunuh presiden dan wakil presiden terpilih, serta seorang hakim MA," kata Gonet, dilansir The Guardian

Hakim Alexandre de Moraes yang memimpin persidangan menunjukkan rekaman video kerusuhan di Brasilia sebagai bukti. Dia menyatakan ada bukti yang cukup bahwa Bolsonaro mengetahui, menangani, dan mendiskusikan rencana kudeta. 

2. Kerusuhan Januari 2023 menjadi bagian penting upaya kudeta

Kerusuhan yang terjadi pada 8 Januari 2023 menjadi bukti utama dalam kasus ini. Peristiwa itu terjadi hanya seminggu setelah pelantikan Presiden Lula da Silva. Ribuan pendukung Bolsonaro menyerbu dan merusak gedung-gedung pemerintahan di Brasilia, termasuk gedung MA, Kongres, dan Istana Kepresidenan.

Kejadian tersebut memiliki kemiripan dengan penyerbuan Gedung Capitol Amerika Serikat pada 6 Januari 2021. Lebih dari 1.400 orang ditangkap terkait kerusuhan tersebut. Sebelum peristiwa itu, pendukung Bolsonaro berkemah di depan instalasi militer di seluruh Brasil dan mendesak militer untuk membatalkan hasil pemilihan.

"Kerusuhan tersebut sangat brutal dan para perusuh bertindak sangat berani. Rekaman video ini membuktikan dengan jelas betapa serius dan nyatanya kejahatan yang telah dilakukan," kata Hakim Moraes.

Jaksa menyatakan upaya kudeta sebenarnya sudah dimulai sejak 2021, selama masa jabatan Bolsonaro. Mereka menuduh Bolsonaro melakukan kampanye sistematis untuk merusak kepercayaan publik terhadap mesin pemungutan suara. Bolsonaro juga diduga mencoba mempersiapkan komunitas internasional untuk tidak menghormati hasil pemilihan, dilansir Al Jazeera.

3. Bolsonaro terancam hukuman penjara puluhan tahun

Presiden terpilih AS Donald Trump dan mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. (The White House from Washington, DC, Public domain, via Wikimedia Commons)

Bolsonaro menghadiri hari pertama sidang namun tidak hadir saat keputusan diumumkan. Dalam pernyataan panjang melalui WhatsApp, mantan presiden membantah semua tuduhan. Dia mengklaim proses hukum terhadapnya hanya bermotif politik.

"Mereka menuduh saya atas kejahatan yang tidak pernah saya lakukan. Saya tidak pernah menginginkan atau menyarankan perpecahan demokratis," tulis Bolsonaro. 

Sebelum sidang, Bolsonaro mengadakan rapat di pantai Rio de Janeiro untuk menggalang dukungan. Namun demonstrasi yang diharapkan menarik satu juta pendukung tersebut hanya dihadiri sekitar 20 ribu-30 ribu orang. Bolsonaro berharap demonstrasi tersebut bisa menekan Kongres untuk mengesahkan undang-undang amnesti yang menguntungkan dirinya,.

Saat ini Bolsonaro sudah dilarang mencalonkan diri untuk jabatan publik hingga 2030 oleh Pengadilan Pemilu Brasil. Jika terbukti bersalah dalam kasus kudeta ini, dia terancam dilarang selamanya dari politik dan bisa menghadapi hukuman penjara puluhan tahun. Selain kasus kudeta, mantan presiden juga menghadapi tuduhan pemalsuan catatan vaksinasi COVID-19 dan penyalahgunaan hadiah dari pemerintah asing, dilansir NPR.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us