Estonia Akan Evakuasi Seluruh Warga jika Rusia Lakukan Serangan

Jakarta, IDN Times - Militer Estonia, pada Senin (25/11/2024), mengungkapkan rencana evakuasi seluruh penduduk jika terjadi perang di negaranya. Rencana ini menanggapi perang Rusia-Ukraina yang semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, Swedia, Finlandia, dan Norwegia sudah menyebarkan brosur kepada warganya terkait cara bertahan hidup di tengah perang. Brosur itu juga berisi kesiapan kolektif warga jika menghdapi perang di negaranya.
1. Klaim Narva akan menjadi titik penting dalam konflik
Petinggi militer Estonia, Andrus Merilo, mengatakan bahwa Narva akan menjadi titik utama serangan ofensif Rusia di Estonia jika pecah perang antara kedua negara.
"Dalam sebuah situasi seperti itu, koridor laut, darat, dan udara akan menjadi hal krusial bagi kita semua. Jika semua berpikir bahwa perang tidak akan dimulai dari Narva, maka mereka salah besar. Kami harus siap dalam infrastruktur kota, termasuk jalan dan tidak dapat dilalui oleh pasukan musuh," tuturnya, dilansir TVP World.
Ia menambahkan, evakuasi penduduk Estonia mungkin dilakukan dalam skenario terburuk. Merilo mengungkapkan bahwa kedekatan wilayahnya dengan Finlandia memungkinkan warganya merekolasi ke negara tersebut.
Jika Estonia diserang Rusia, maka kemungkinan besar Latvia juga akan diserang. Sehingga, rute evakuasi penduduk akan sulit dilakukan menuju ke negara-negara Eropa bagian selatan.
2. Estonia adakan simulasi evakuasi warga
Pada Oktober, Estonia sudah menggelar latihan evakuasi massal di teritori bagian selatan. Latihan ini diikuti oleh 1.000 orang untuk menunjukkan cara keluar dari zona berbahaya jika di negara Baltik itu dihadapkan pada krisis.
Kepala Pusat Pengamanan Selatan, Tagne Tahe, mengatakan bahwa evakuasi adalah salah satu mekanisme pertahanan sipil yang sangat vital dalam sebuah krisis. Nyawa ratusan hingga ribuan penduduk dapat terselamatkan dengan kesuksesan proses evakuasi.
"Penting untuk menyukseskan proses evakuasi, seperti ketika dihadapkan pada bencana alam besar. Namun, negara tetangga di timur menunjukkan sikap tidak bersahabat dan kita harus mempersiapkan skenario terburuk jika terjadi perang," ungkapnya.
3. Rusia aktifkan kembali pangkalan militer di dekat negara Baltik

Berdasarkan citra satelit yang dimuat dalam media lokal, Eesti Eskpress menunjukkan pesatnya pembangunan infrastruktur militer Rusia di sekitar perbatasan dengan negara-negara Baltik dan Polandia dalam beberapa bulan terakhir.
Melansir ERR, beberapa pangkalan militer Rusia terpantau aktif dan terdapat sejumlah pasukan yang berlatih di pangkalan tersebut. Bahkan, terpantau ada pembaruan peralatan tempur di sejumlah pangkalan di bagian utara.
Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina pada 2022, pangkalan militer di dekat perbatasan Finlandia, Lithuania, Estonia, dan Latvia tersebut sempat dikosongkan dan seluruh pasukan beserta peralatan tempurnya dikirim ke Ukraina.