Evakuasi WNI dari Myanmar Sisa 154 Orang, Tiba di RI Besok

- 154 WNI korban penipuan online di Myanmar akan pulang ke Indonesia pada Rabu, 19 Maret 2025.
- Ratusan WNI harus dibawa ke Bangkok melalui jalur darat karena keterbatasan fasilitas bandara setempat.
- Proses pemulangan merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai komitmen pemerintah dalam melindungi WNI di luar negeri.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, menyampaikan 154 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan online di Myanmar akan tiba di tanah air pada Rabu, 19 Maret 2025.
Sebelumnya, kelompok pertama telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada pagi ini, diikuti kelompok kedua yang dijadwalkan tiba pukul 11.00 WIB.
"Yang terakhir 154 orang itu besok akan tiba di tanah air dan bisa kembali," kata Sugiono dalam konferensi pers pemulangan WNI evakuasi dari wilayah konflik Myawaddi, Selasa (18/3/2025).
1. Proses pemulangan WNI sudah dilakukan sejak Senin

Sugiono menjelaskan proses pemulangan WNI yang menjadi korban penipuan online di Myanmar telah berlangsung sejak kemarin. Awalnya, ratusan WNI direncanakan terbang langsung dari lokasi mereka.
Namun, karena jumlah yang besar dan keterbatasan fasilitas bandara setempat untuk pesawat berukuran besar, mereka harus dibawa ke Bangkok melalui jalur darat.
"Karena jumlahnya banyak sehingga tidak memungkinkan pesawat pesawat besar terbang dari sana, akhirnya dibawa ke Bangkok lewat bandara. Perjalanan yang cukup lama, enam jam," tuturnya.
2. Penyelamatan WNI perintah langsung dari Prabowo

Upaya repatriasi WNI di Myanmar merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto, sebagai komitmen pemerintah dalam melindungi WNI yang menghadapi masalah di luar negeri.
"Ini adalah bentuk dan wujud dari perintah dan arahan Bapak Presiden Prabowo untuk melakukan perlindungan dan penyelamatan dari warga negara Indonesia," tuturnya.
3. Keberhasilan berkat keterlibatan berbagai pihak
Sugiono menegaskan upaya repatriasi WNI di Myanmar merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam melindungi warganya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat. Termasuk Kemenko Polkam, Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian P2MI, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, TNI/Polri, Kantor Staf Kepresidenan, dan Kantor Komunikasi Presiden.
"Rasa terima kasih dan penghargaan saya yang setinggi-tingginya sehingga upaya yang tidak mudah ini bisa berhasil," tambahnya.