Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gaza Krisis Kemanusiaan, DK PBB Sentil Israel dan Hamas

Dewan Keamanan PBB. (IDN Times/Sonya Michaella)
Dewan Keamanan PBB. (IDN Times/Sonya Michaella)
Intinya sih...
  • DK PBB menyatakan simpati terhadap sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
  • Menteri Luar Negeri Israel menuduh Hamas merampas bantuan kemanusiaan dan menolak gencatan senjata.
  • Negara anggota DK PBB mengutuk penahanan sandera oleh Hamas dan blokade Israel yang menyebabkan kelaparan di Gaza.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyatakan simpati terhadap sandera Israel yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza. Dalam sidang darurat yang diminta Israel, sebagian besar anggota dewan malah menyoroti krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza akibat blokade berkepanjangan militer Israel.

Permintaan sidang tersebut diajukan setelah Hamas merilis sebuah video yang memperlihatkan kondisi mengenaskan salah satu sandera, Evyatar David, pria Israel berusia 24 tahun, yang tampak kurus kering dan lemah. Dalam video tersebut, David menyatakan menggali kuburan sendiri di dalam terowongan Gaza.

Meskipun kondisi para sandera mengundang simpati internasional, mayoritas anggota DK PBB menegaskan, penderitaan lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza tak bisa diabaikan. Mereka mengecam kebijakan blokade Israel yang telah menyebabkan kelaparan luas, kekurangan obat-obatan, dan kematian akibat malnutrisi, termasuk 94 anak-anak menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.

1. Israel tuding bantuan dijarah Hamas dan proksinya

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar. (dok. @IsraelHayomHeb)
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar. (dok. @IsraelHayomHeb)

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar yang hadir langsung di markas besar PBB di New York, menuduh beberapa anggota dewan termasuk Rusia, serta media internasional, menyebarkan disinformasi anti-Israel. Ia menyatakan Israel telah mengizinkan bantuan kemanusiaan berjumlah besar masuk ke Gaza, tetapi Hamas disebut menjarah bantuan tersebut untuk keuntungan finansial.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Hamas mencuri bantuan," bantah Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam pernyataan sebelumnya, dikutip dari EuroNews, Rabu (6/8/2025).

Saar juga menyebut Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina menahan sandera tanpa makanan layak, sementara mereka sendiri menikmati daging, ikan, dan sayur. Ia menambahkan, Hamas menolak kesepakatan gencatan senjata karena ingin melanjutkan perang, dan menyebut situasi ini sebagai antisemitisme dalam bentuk baru.

2. Kesaksian keluarga sandera

poster para sandera Israel (Chenspec, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)
poster para sandera Israel (Chenspec, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Itay David, saudara dari Evyatar David, tampil dalam sidang melalui sambungan video dan memohon kepada para anggota dewan untuk bertindak cepat.

"Jangan biarkan mereka mati. Jangan biarkan mereka menghabiskan satu menit lagi dalam kegelapan," katanya, menggambarkan sang adik sebagai 'kerangka hidup'.

Ia mendesak agar bantuan kemanusiaan juga dialokasikan untuk para sandera yang mengalami penderitaan fisik dan psikologis.

3. Dunia kecam krisis kemanusiaan di Gaza

Bantuan untuk warga Gaza di Palestina. (dok. INH)
Bantuan untuk warga Gaza di Palestina. (dok. INH)

Sejumlah negara anggota DK PBB seperti Inggris dan Sierra Leone mengecam penahanan sandera oleh Hamas sebagai kejahatan perang. Namun mereka juga menyampaikan kritik tajam terhadap Israel atas penderitaan yang diderita warga sipil Palestina.

“Pengepungan dan blokade terhadap Gaza yang menghalangi akses makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan bisa juga dianggap sebagai kejahatan perang,” kata Duta Besar Sierra Leone, Michael Imran Kanu.

“Satu kekejaman tidak bisa membenarkan kekejaman lainnya,” lanjut dia.

Duta Besar Inggris Barbara Woodward mengatakan sejak berakhirnya gencatan senjata, penderitaan warga sipil Palestina dan para sandera mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Ia menuding pembatasan bantuan oleh Israel telah menyebabkan "kelaparan yang kini sedang terjadi" menurut para pemantau kelaparan global.

Woodward juga berbagi kesaksian dari para dokter yang baru saja kembali dari Gaza, bahwa luka anak-anak tidak sembuh selama berbulan-bulan karena kekurangan gizi dan peralatan medis. Bahkan susu formula bayi dilaporkan disita oleh militer Israel.

“Saya menyerukan kepada Israel untuk segera bertindak mengurangi penderitaan yang mengerikan ini,” tegas Woodward.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us