Israel Terus Gempur Gaza, Serangan Terbaru Tewaskan 92 Orang

- Serangan Israel tewaskan puluhan pencari bantuan Militer Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang menewaskan sebanyak 92 warga Palestina.
- Pekerja kemanusiaan turut menjadi korban Markas Bulan Sabit Merah Palestina di Khan Younis diserang, mengakibatkan tewasnya satu pekerja kemanusiaan dan melukai tiga lainnya.
- Serangan tersebut memicu kebakaran besar dan menghancurkan sebagian bangunan yang telah diberi tanda kemanusiaan.
Jakarta, IDN Times - Jumlah korban jiwa di Gaza terus meningkat akibat tembakan tanpa henti dari militer Israel yang berlangsung selama beberapa waktu terakhir. Dilansir Al Jazeera, sedikitnya 92 warga Palestina, termasuk 56 orang yang sedang mencari bantuan kemanusiaan, tewas dalam serangan terbaru di wilayah tersebut.
Di tengah situasi yang semakin memburuk, Gaza kini menghadapi krisis kelaparan dan kekurangan pasokan bantuan penting. Organisasi kemanusiaan internasional mendesak adanya gencatan senjata segera untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan. Berikut adalah alasan organisasi kemanusiaan internasional mendesak gencatan senjata.
1. Serangan terbaru Israel tewaskan puluhan pencari bantuan
Militer Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang menewaskan sebanyak 92 warga Palestina. Sebagian besar korban adalah warga yang tengah berupaya mendapatkan makanan di tengah krisis kelaparan yang parah.
“Lebih dari 1.300 warga Palestina telah terbunuh saat mencari makanan sejak akhir Mei,” ungkap laporan terbaru PBB yang menyoroti tingginya angka korban di tengah krisis kelaparan Gaza.
Militer Israel mengklaim hanya melepaskan tembakan peringatan, namun rekaman video memperlihatkan peluru yang menghantam kerumunan warga.
2. Pekerja kemanusiaan turut menjadi korban

Markas Bulan Sabit Merah Palestina di Khan Younis diserang, mengakibatkan tewasnya satu pekerja kemanusiaan dan melukai tiga lainnya. Serangan tersebut memicu kebakaran besar dan menghancurkan sebagian bangunan yang telah diberi tanda kemanusiaan, dilansir BBC.
“Kami memperbarui seruan kami untuk pertanggungjawaban dan perlindungan semua personel kemanusiaan dan medis,” ujar pernyataan resmi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) setelah salah satu pekerjanya tewas dalam serangan di Khan Younis.
Sejak awal konflik, sebanyak 51 orang relawan dan staf kemanusiaan telah tewas di Gaza termasuk 29 orang diantaranya saat bertugas menyelamatkan warga sipil. Kantor HAM PBB mengecam keras serangan tersebut dan menuntut investigasi independen.
3. Krisis kemanusiaan kian mengkhawatirkan

Blokade yang berlangsung selama sebelas minggu menyebabkan fasilitas medis dan persediaan pangan di Gaza semakin menipis. 6 orang dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi, menambah total kematian akibat kelaparan menjadi 175 orang termasuk 93 orang diantaranya adalah anak-anak.
Meskipun ada upaya pengiriman bantuan dari beberapa negara melalui jalur udara, namun jumlahnya tidak mencukupi untuk kebutuhan lebih dari dua juta penduduk. Lembaga kemanusiaan menyerukan pembukaan koridor permanen agar pasokan makanan dan obat-obatan dapat segera menjangkau warga di Gaza.