Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gegara Salah Ngomong, Penasehat Presiden Ukraina Resign

Penasehat Kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovych (tengah). (twitter.com/arestovych)

Jakarta, IDN Times - Penasehat Kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovych, pada Rabu (18/1/2023) mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya. Ini dilakukan di tengah memanasnya perang Rusia-Ukraina setelah misil mengenai sebuah apartemen di Kota Dnipro pekan lalu. 

Sehari sebelumnya, helikopter yang ditumpangi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Ukraina, Denys Monastyrsky, jatuh di Brovary, sekitar 20 kilometer sebelah utara Kiev. Kecelakaan ini mengakibatkan Monastyrsky beserta jajaran Kemendagri yang ikut dalam helikopter itu tewas seketika. 

1. Arestovych mengakui kesalahannya dan mundur

Arestovych resign setelah dicemooh publik karena salah berucap dalam pidato. Ia mengatakan bahwa serangan misil Rusia yang menyasar sebuah apartemen di Dnipro disebabkan oleh serangan balik Ukraina. 

Setelah itu, Arestovych mengunggah surat pengunduran dirinya melalui channel Telegramnya. Lewat situ, ia menyadari kesalahannya dan bersedia mundur akibat perbuatan buruknya. 

"Saya telah menulis surat pengunduran diri. Saya ingin menunjukkan sebuah contoh perilaku beradab, melakukan sebuah kesalahan besar, kemudian mengundurkan diri," tulis Arestovych, dikutip The Hill.

Sekretaris Kepresidenan Ukraina, Serhyi Nikhiporov, mengatakan bahwa presiden telah menerima pengunduran diri Arestovych. 

2. Kesalahan Arestovych dimanfaatkan oleh Rusia

Komentar Arestovych memicu kemarahan publik Ukraina. Kabar itu pun terdengar oleh Rusia, sehingga membuatnya dapat membalikkan kesalahan kepada Kiev. 

"Serangan Rusia tidak menyasar gedung apartemen. Serangan ini diakibatkan oleh pertahanan udara Ukraina. Kami juga sudah menghubungi perwakilan di Ukraina terkait kebenaran peristiwa ini," tutur juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dilansir Reuters

Pemerintah Ukraina pun menglarifikasi bahwa misil Kh-22 yang ditembakkan Rusia telah menimpa area permukiman di Kota Dnipro sebelah timur. Militer Ukraina juga memberikan pernyataan bahwa mereka gagal menembak jatuh misil tersebut. 

Dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah membombardir Dnipro. Kota terbesar keempat di Ukraina itu menjadi pusat rantai pasokan bagi militer Ukraina yang ditugaskan di bagian timur Donbass. 

3. Nebenzia sebut Ukraina langgar hukum internasional

Perwakilan Rusia di Dewan Keamanan PBB, Vassily Nebenzia, pada Selasa (17/1/2023) mengatakan bahwa serangan misil di Dnipro merupakan ulah Ukraina. Bahkan, ia menyebut Ukraina telah melakukan pelanggaran kemanusiaan internasional. 

Komentar itu diungkapkan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait peristiwa kemanusiaan di Ukraina yang menewaskan setidaknya 45 orang. Sedangkan diplomat Barat menolak berpendapat dan memercayai apa yang diucapkan pejabat Ukraina. 

"Misil Rusia hanya menargetkan infrastruktur energi telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Ukraina. Ini karena sistem pertahanan udara ditempatkan di area permukiman yang berlawanan dengan norma hukum kemanusiaan internasional, sehingga misil jatuh ke apartemen," papar Nebenzia, dikutip RT.

"Apabila otoritas Ukraina mengikuti aturan dalam hukum internasional, maka tragedi ini tidak akan terjadi," sambungnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us