Georgia Minta Ukraina Ekstradisi Eks Menteri yang Jadi Buronan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Georgia, pada Senin (11/3/2024), mendesak Ukraina untuk mengekstradisi Zurab Adeishvili yang pernah menjabat sebagai Menteri Hukum di bawah pemerintahan eks Presiden Mikheil Saakashvili. Ia sudah divonis terlibat dalam sejumlah kasus kriminal di Georgia secara in-absentia.
Hubungan diplomatik Georgia-Ukraina terus memanas dalam beberapa tahun terakhir. Pada Februari lalu, Tbilisi bahkan menuding Kiev berupaya menyeret negaranya dalam peperangan dengan mengirimkan alat peledak ke Rusia melalui teritorinya.
1. Klaim ekstradisi Adeishvili akan perbaiki hubungan Georgia-Ukraina
Tbilisi menyerukan, kerja sama Kiev untuk mengekstradisi Adeishvili akan memperbaiki dan menormalisasi hubungan kedua negara.
"Pertama dan yang terpenting, untuk normalisasi hubungan kami. Ini sangat penting dan butuh dilakukan otoritas Ukraina untuk mengekstradisi kelompok kriminal ke Georgia yang saat ini menduduki jabatan tinggi dalam administrasi pemerintahan Ukraina," terangnya, dilansir Ukrainska Pravda.
Pemerintah menekankan bahwa Adeishvili menjadi buronan dan sudah dijerat atas berbagai macam kasus kriminal ketika menjabat lingkungan pemerintahan Georgia.
"Dengan ini, terdapat kekhawatiran terutama melihat bahwa Zurab Adeishvili menduduki jabatan sebagai penasehat Kejaksaan Agung Ukraina, dan Giorgi Lorkipanidze sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Ukraina," sambungnya.
2. Ukraina tolak permintaan ekstradisi Adeishvili
Kepala Partai Servant of the People Davyd Arakhamiia menolak permintaan dari Georgia untuk mengekstradisi Adeishvili. Ia justru mendesak Tbilisi memulangkan Mikheil Saakahsvili yang dipenjara di negaranya sendiri.
"Pemerintah Georgia pro-Kremlin menginginkan ekstradisi kepada salah satu warga kami untuk menormalisasi hubungan. Apabila kita bicara mengenai normalisasi maka terdapat sejumlah rencana untuk itu," terangnya, dikutip Ukrinform.
"Pertama, kami meminta pembebasan dan pemulangan eks Presiden Georgia Mikheil Saakashvili. Kedua, hentikan penerbangan langsung dari Rusia ke Tbilisi, seperti yang diinginkan oleh rakya Georgia itu sendiri. Terakhir, setop membantu negara agresor menghindari sanksi," tambahnya.
Ia menambahkan, hanya dengan permintaan tersebut maka proses normalisasi hubungan Georgia-Ukraina akan semakin mudah.
3. Georgia protes Jerman dan Uni Eropa soal kunjungan Adeishvili
Permintaan ekstradisi ini digaungkan setelah Adeishvili mengadakan kunjungan ke Belgia dan Jerman. Menteri Luar Negeri (Menlu) Georgia, Ilia Darchiashvili, sudah bertemu dengan Duta Besar Jerman untuk mendiskusikan masalah kunjungan Adeishvili ke Berlin.
"Adeishvili merupakan otak di balik rezim represif di bawah Partai United National Movement (UNM) dan proses aksesi ke dalam UE dan pernyataan Jerman merusak persepsi birokrasi Eropa yang loyal terhadap idealitas kenegaraan," ujarnya.
Dilaporkan Civil, Darchiashvili menekankan bahwa insiden tersebut berlawanan dengan 1 dari total 9 langkah yang ditentukan Komisi Eropa di Georgia, yakni pencegahan sikap anti-Eropa di negara Kaukasus tersebut.
"Sama dengan ini, mobilitas yang tidak terbatas dari pelaku kriminal dan buronan dalam UE akan mendorong sentimen anti-Eropa di Georgia. Terdapat asumsi bahwa individu tersebut terlibat aktivitas kriminal terhadap warga UE," tambahnya.