300 Orang Tewas akibat Banjir Bandang Pakistan

- Provinsi Khyber Pakhtunkhwa terdampak paling parah dengan 211 korban tewas akibat banjir bandang dan runtuhan rumah di daerah pegunungan.
- Insiden kecelakaan helikopter dalam operasi penyelamatan menambah kesulitan tim penyelamat akibat cuaca buruk dan medan yang berbahaya.
- Ratusan bangunan dan fasilitas umum hancur total, lebih dari 360 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, akibat hujan deras dan banjir bandang di Pakistan.
Jakarta, IDN Times - Pakistan kembali dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir dan menewaskan sekitar 300 orang. Hujan deras yang melanda Pakistan dilaporkan telah berlangsung sejak akhir Juni dan korban tewas terus bertambah setiap harinya.
Selama beberapa pekan terakhir, curah hujan di Pakistan jauh melampaui tingkat normal, merusak infrastruktur, menghancurkan jalan serta bangunan, dan menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa di berbagai wilayah terdampak, dilansir Economic Times, Minggu (17/8/2025).
1. Provinsi Khyber Pakhtunkhwa terdampak paling parah
Laporan dari National Disaster Management Authority pada Jumat (15/8/2025) menyebutkan bahwa Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan menjadi wilayah dengan jumlah korban terbanyak, yakni 211 orang. Korban kebanyakan meninggal akibat banjir bandang dan runtuhan rumah di daerah pegunungan.
"Sebagian besar korban tewas ditemukan di distrik Buner, Bajaur, Swat, Shangla, Mansehra, dan Battagram yang kini dinyatakan sebagai zona bencana," ujar pejabat pemerintah provinsi dalam keterangan resmi.
Berdasarkan hasil investigasi yang diumumkan pada Sabtu (16/8/2025), sekitar 2 ribu petugas penyelamat berupaya mengevakuasi warga dan melakukan operasi pencarian di sembilan distrik terdampak.
“Hujan lebat, tanah longsor, dan jalan yang terputus sangat menyulitkan tim untuk menyalurkan bantuan, terutama dalam mengangkut alat berat dan ambulans. Kami terpaksa berjalan kaki untuk menjangkau wilayah terpencil.” ujar Bilal Ahmed Faizi, juru bicara lembaga penyelamat provinsi.
Jumlah korban luka telah mencapai 21 orang pada Kamis lalu. Sementara ratusan warga masih mengungsi dan belum berani kembali ke rumah mereka karena takut banjir susulan. Pemerintah daerah menetapkan status darurat di seluruh distrik pegunungan tersebut.
2. Insiden kecelakaan helikopter dalam operasi penyelamatan
Sebuah helikopter milik pemerintah provinsi yang sedang menyalurkan bantuan ke wilayah Bajaur, mengalami kecelakaan fatal akibat cuaca buruk dan jatuh di Khyber Pakhtunkhwa, pada Jum'at (15/8/2025). Lima orang awak, termasuk dua pilot, dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
“MI-17 tersebut membawa persediaan bantuan dan jatuh karena kondisi cuaca ekstrem,” ungkap Ali Amin Gandapur, Menteri Utama Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, dilansir DW.
Helikopter tersebut merupakan bagian dari tim penyelamat yang diturunkan untuk mengevakuasi warga di daerah sulit dijangkau. Insiden ini memberikan tantangan tambahan bagi upaya penyelamatan yang telah sulit dilakukan akibat banyaknya jalan yang terputus serta medan yang berbahaya di kawasan pegunungan.
3. Ratusan bangunan dan fasilitas umum di Pakistan hancur total
Pemerintah menyatakan ratusan bangunan rumah dan fasilitas umum di Pakistan hancur total akibat hujan deras berulang dan banjir bandang yang melanda sejak akhir Juni. Menurut data dari otoritas nasional, korban jiwa akibat hujan dan banjir sejak 26 Juni melebihi 360 orang, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Berdasarkan studi dari World Weather Attribution, curah hujan di Pakistan selama periode monsun tahun ini tercatat 10-15 persen lebih tinggi akibat pemanasan global.
“Kami memperingatkan warga untuk menghindari daerah berisiko tinggi dan segera mengikuti arahan evakuasi,” tulis pihak meteorologi dalam pernyataan resmi, dilansir Euronews.
Penduduk yang selamat kini hidup dengan kondisi memprihatinkan, banyak yang kehilangan tempat tinggal, akses air bersih, serta fasilitas kesehatan. Otoritas lokal dan tim penyelamat terus berupaya menyalurkan logistik dan bantuan medis ke daerah-daerah terpencil agar korban bisa mendapatkan perlindungan dan pemulihan secepat mungkin.