Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

India Tuntut Pembebasan Pilotnya yang Ditahan Pakistan

theguardian.com
theguardian.com

Pemerintah India mengecam keras perlakuan yang dialami oleh pilot pesawat tempurnya yang ditahan oleh Pakistan. Sebuah tayangan yang dirilis oleh Kementerian Informasi Pakistan mempertunjukkan pilot tersebut, dengan kedua mata ditutup, dalam kondisi terluka, yang ditandai dengan kucuran darah di wajahnya.

New Delhi menyatakan perlakuan kasar terhadap personil angkatan udaranya yang terluka merupakan pelanggaran terhadap norma hukum kemanusiaan internasional. India juga menuntut pembebasan pilotnya tersebut.

Seperti diberitakan kemarin, Pakistan mengklaim telah menembak jatuh dua pesawat tempur India dalam sebuah pertempuran udara di atas garis batas gencatan senjata di wilayah Kashmir, Rabu (27/02) pagi waktu setempat.  Disebutkan juga, Pakistan telah menahan salah seorang dari dua pilot pesawat yang ditembak jatuh tersebut.

1. Islamabad bantah berlaku kasar terhadap pilot India

bbc.com
bbc.com

Menanggapi kecaman New Delhi, Islamabad membantah telah berlaku kasar terhadap pilot pesawat tempur India yang tertangkap. Mengutip BBC, juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor mengatakan pilot itu "diperlakukan sesuai norma-norma etika militer".

Islamabad mengklarifikasi kalau apa yang dialami oleh pilot India merupakan tindakan liar penduduk Kasmir yang marah dan pihak militer Pakistan justru menyelamatkannya. Selanjutnya Kementerian Informasi menghapus tayangan video semula dan menggantikannya dengan video baru yang memperlihatkan pilot, yang diidentifikasi sebagai Komandan Penerbang Abhindanan Varthaman, duduk sambil meminum teh, dalam keadaan bersih dan terawat.

Dalam tayangan tersebut juga diperlihatkan Abhindanan menjawab sejumlah pertanyaan termasuk namanya, posisi militer dan dari mana dia berasal. Namun dia menolak memberi rincian lebih lanjut saat ditanya tentang misi yang dijalankannya.

2. PM Pakistan sampaikan ajakan dialog

Theguardian.com
Theguardian.com

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, dalam pidatonya yang disiarkan oleh televisi setempat menyatakan bahwa serangan Pakistan terhadap India merupakan pesan balasan terhadap serangan udara yang dilancarkan India, Selasa dini hari sebelumnya.

Khan menyatakan, "Kami hanya ingin memberi tahu India bahwa kami memiliki kemampuan. Jika Anda dapat datang ke negara kami, maka kami juga dapat pergi ke negara Anda dan melakukan operasi."

Selanjutnya, melansir The Guardian, PM Pakistan mengatakan bahwa setelah saling melancarkan serangan udara, maka tiba saatnya untuk menempuh solusi diplomatik bagi penyelesaian krisis. 

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri India, Shusma Swaraj mengatakan kalau India tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut dari situasi yang berkembang saat ini. Sushma menyampaikan hal itu di sela-sela pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia dan China di China.

3. Desakan internasional untuk menahan diri

Getty Images via vox.com
Getty Images via vox.com

Sejumlah negara, seperti Amerika, Rusia dan Inggris telah mengeluarkan himbauan agar kedua belah pihak menahan diri di tengah kekhawatiran kawasan tersebut terjebak dalam siklus serangan yang meningkat.

Sekretaris luar negeri Inggris, Jeremy Hunt, mengatakan dirinya terlibat dalam upaya sepanjang waktu untuk mencegah krisis lebih dalam.

Selanjutnya Hunt menyatakan, "Tidak ada pihak yang menginginkan ini meningkat. Tetapi karena kurangnya kepercayaan  antara kedua negara, ini merupakan situasi yang sangat tidak stabil. Anda tidak hanya memiliki pemerintah, tetapi Anda memiliki opini publik di kedua negara yang sangat terpancing. Kami mendesak (maksudnya, Pakistan dan India) untuk menahan diri agar situasi ini tidak memburuk. ”

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us