Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Dinilai Belum Perlu Punya Hubungan dengan Israel

Founder FPCI Dino Patti Djalal. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) sekaligus mantan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Dino Patti Djalal menilai Indonesia belum perlu menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, terkait isu Palestina.

“Belum perlu dulu. Yang jelas, kalau kita masuk ke lingkaran itu ada negara-negara yang mempunyai hubungan dengan Israel. Amerika Serikat (AS), Jerman punya, Turki juga. Sementara kita mungkin mendorong Palestina-nya ya, jadi tidak mutlak harus punya (hubungan dengan Israel),” kata Dino, kepada awak media di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

1. Israel harus mau duduk dengan Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri). (twitter.com/netanyahu)

Di samping itu, menurutnya, sikap negara-negara yang mengusung Two State Solution selama ini masih retorika, termasuk Indonesia.

“AS, negara-negara Arab, Indonesia, belum ada yang berangkat lebih jauh dari retorika. Kuncinya apa kalau Two State Solution kan Israel dan Palestina harus duduk sama-sama. Tapi Israel tidak mau,” tutur dia.

2. Indonesia bukan pemain kunci isu Israel-Palestina

Dino Patti Djalal dalam acara Real Talk with Uni Lubis di kantor IDN Media HQ pada Selasa (9/1/2024). (IDN Times/Fauzan)

Menurut Dino, posisi Indonesia yang terletak di Asia Tenggara juga menjadi alasan. Indonesia bukan pemain kunci di permasalahan tersebut. 

“Kita harus realistis ya bahwa Asia Tenggara itu kan bukan pemain inti dalam masalah Palestina. Realitanya begitu, kita ini bukan pemain lini satu untuk masalah konflik ini,” ungkap Dino. 

3. Arab Saudi lebih bisa memainkan peran

Ilustrasi bendera Arab Saudi. (pexels.com/aboodi vesakaran)

Sementara itu, Dino menambahkan Arab Saudi lebih bisa memainkan peran dan memiliki kredibilitas tersebut.

“Kalau menurut saya, ya Saudi, karena deal-nya jelas dan punya kredibilitas serta otorias untuk masalah ini. Arab Saudi juga deal-nya ada. Kita bikin deal dulu (Palestina merdeka) kalau sudah nanti baru normalisasi dengan Israel. Saya kira posisi Indonesia tidak terlalu jauh dari posisi Saudi,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us