Indonesia-Kenya Makin Akrab, IndoNEX 2025 Buka Babak Baru Ekonomi

- Produk dan inovasi Indonesia curi perhatian pelaku bisnis KenyaSelama dua hari penyelenggaraan, ruang pamer IndoNEX 2025 dipenuhi oleh pertemuan bisnis dan sesi temu langsung antara eksportir Indonesia dan mitra lokal Kenya.
- Diplomasi budaya jadi daya tarik utama IndoNEX 2025Selain perdagangan dan pendidikan, IndoNEX 2025 juga menonjolkan kekuatan budaya Indonesia. Tahun ini, KBRI Nairobi menghadirkan peragaan busana batik karya Sophie Boutique.
- IndoNEX 2026 siap hadir lebih besar dan inklusifMelihat keberhasilan tahun ini, KBRI Nairobi telah menyiapkan rencana besar untuk IndoNEX 2026, yang akan
Jakarta, IDN Times - KBRI Nairobi menutup rangkaian kegiatan IndoNEX 2025 dengan catatan gemilang. Dalam dua hari pelaksanaan di Trademark Hotel, Nairobi pada 6–7 November 2025, forum promosi perdagangan, pendidikan, dan budaya terbesar Indonesia di Afrika Timur itu berhasil mencatat potensi transaksi senilai lebih dari 4 juta dolar AS.
Capaian ini menjadi rekor baru sejak IndoNEX pertama kali digelar pada 2023.
Duta Besar RI untuk Kenya, Witjaksono Adji, menyebut IndoNEX sebagai jembatan penting bagi pelaku bisnis Indonesia dan Kenya yang selama ini masih minim informasi satu sama lain. “IndoNEX bukan sekadar pameran, tapi platform untuk membangun kepercayaan dan membuka jalan kolaborasi yang berkelanjutan,” ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis KBRI Nairobi, Minggu (9/11/2025).
Forum ini turut dihadiri oleh pejabat tinggi Kenya, termasuk Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Kenya Lee Kinyanjui, yang menjadi guest of honor. Ia menilai masih banyak sektor yang bisa digarap bersama, mulai dari manufaktur hingga energi terbarukan.
Hubungan ekonomi Indonesia–Kenya sendiri menguat sejak kunjungan Presiden Joko Widodo ke Nairobi pada Agustus 2023. IndoNEX disebut menjadi tindak lanjut konkret dari momentum tersebut, menandai babak baru kemitraan strategis antar kedua negara.
1. Produk dan inovasi Indonesia curi perhatian pelaku bisnis Kenya

Selama dua hari penyelenggaraan, ruang pamer IndoNEX 2025 dipenuhi oleh pertemuan bisnis dan sesi temu langsung antara eksportir Indonesia dan mitra lokal Kenya. Produk-produk buatan Indonesia mendapat perhatian besar, mulai dari bahan aditif ramah lingkungan Oxytane, pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia, traktor Quick, material pracetak PT Cellindo, hingga teknologi drone dari PT Indadi Venyro.
Sektor konsumsi juga tak kalah ramai. Kopi instan Indonesia seperti Indocafe dan varian Good Day dari Kapal Api mulai mencuri hati pasar ritel Kenya. Sementara itu, Indomie, yang sudah lama populer di Afrika Timur, tetap menjadi primadona di antara pengunjung pameran.
Tak hanya soal bisnis, IndoNEX juga jadi ruang promosi pendidikan Indonesia. Ratusan pelajar Kenya memadati sesi education fair untuk mencari informasi beasiswa di berbagai universitas Indonesia, termasuk President University, Universitas Atma Jaya, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Di bidang penerbangan, Perkasa Flying School sukses menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan Kenya seperti Kenya Airways, Aircraft Leasing Services (ALS), dan Kasas Ltd. Mereka tertarik pada program pelatihan pilot yang ditawarkan sekolah penerbangan asal Indonesia itu.
2. Diplomasi budaya jadi daya tarik utama IndoNEX 2025

Selain perdagangan dan pendidikan, IndoNEX 2025 juga menonjolkan kekuatan budaya Indonesia. Tahun ini, KBRI Nairobi menghadirkan peragaan busana batik karya Sophie Boutique, menampilkan perpaduan tradisi dan gaya modern khas Indonesia. Koleksi batik yang elegan itu sukses menarik perhatian publik Nairobi yang belum banyak mengenal kekayaan fashion nusantara.
Panggung IndoNEX juga diramaikan oleh penampilan dua penari dari Gema Citra Nusantara, yaitu Prisanti Windi Andini dan Karina Eca Larisa, yang membawakan tarian Betawi Cerite Kite dan Muda Mudi Papua. Penampilan mereka mendapat sambutan meriah dari para pengunjung Kenya.
Tak hanya menampilkan seni pertunjukan, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkenalkan nilai-nilai budaya Indonesia yang berlandaskan keberagaman dan kreativitas. “IndoNEX adalah media promosi budaya terbesar Indonesia di Afrika Timur,” ujar Wisnu Lombardwinanto, Pelaksana Fungsi Pensosbud I KBRI Nairobi.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara PT Oxytane Mitra Indonesia dan Africa Climate Drive Ltd., dengan nilai kerja sama mencapai 1 juta dolar AS per tahun. Kesepakatan ini diharapkan menjadi pintu pembuka bagi kolaborasi yang lebih luas di sektor ramah lingkungan dan teknologi hijau.
3. IndoNEX 2026 siap hadir lebih besar dan inklusif

Melihat keberhasilan tahun ini, KBRI Nairobi telah menyiapkan rencana besar untuk IndoNEX 2026, yang akan digelar pada September tahun depan. Forum tersebut ditargetkan menghadirkan lebih banyak perusahaan Indonesia dari sektor manufaktur, teknologi, energi, dan industri kreatif.
Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Nairobi, Rendra Kusumawardana, mengatakan bahwa potensi kerja sama ekonomi Indonesia–Kenya masih sangat luas. “Kami ingin memastikan IndoNEX menjadi wadah konkret bagi perusahaan Indonesia untuk menembus pasar Afrika Timur yang terus bertumbuh,” jelasnya.
Selain membuka peluang bisnis, IndoNEX juga berperan dalam mempererat hubungan antar masyarakat. Melalui pameran budaya dan kolaborasi pendidikan, KBRI Nairobi berharap masyarakat Kenya semakin mengenal Indonesia sebagai mitra yang progresif dan inklusif.
Dengan keunggulan industri dan kekayaan budaya, Indonesia berpeluang besar menjadi mitra utama Kenya dalam percepatan industrialisasi Afrika Timur. IndoNEX pun kini bukan sekadar ajang promosi, tetapi simbol kebangkitan diplomasi ekonomi Indonesia di benua Afrika.

















