Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Al Ahly Al Arabi di Jalur Gaza, yang menewaskan setidaknya 500 warga sipil.
"Serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional. Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka," sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Rabu (18/10/2023).
1. Indonesia minta DK PBB segera bertindak

Indonesia juga mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil langkah nyata guna menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza, yang telah memakan korban sipil sangat banyak.
"Ketidakadilan terhadap rakyat Palestina sudah berlangsung sangat lama dan masih terus terjadi. Saatnya dunia mengedepankan perdamaian yang adil bagi Palestina," lanjut pernyataan itu.
Indonesia juga mendesak penerapan parameter internasional soal Palestina yang telah disepakati tidak dapat lagi ditunda.
2. Saling tuding Israel-Hamas soal serangan di RS Gaza

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, serangan udara yang menyasar RS di Gaza bukan dari militer Israel.
Sebelumnya, akun sosial media X milik pemerintahan Israel menuding bahwa serangan udara ke RS di Gaza berasal dari kelompok militan ISIS. Namun unggahan tersebut kini telah dihapus.
Sebaliknya, sejumlah kelompok pejuang di Palestina, seperti Hamas, juga mengklaim bahwa mereka tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar Kota Gaza kala itu.
3. Joe Biden batal ke Yordania

Rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Yordania untuk bertemu dengan Raja Abdullah, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dibatalkan.
Pembatalan ini diumumkan tak lama setelah serangan udara Israel menyasar Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza dan menewaskan sekitar 500 orang.
“Setelah berkonsultasi dengan Raja Abdullah, dan mengingat hari berkabung yang diumumkan Presiden Palestina, Presiden Biden menunda perjalanannya ke Yordania,” sebut pernyataan dari Gedung Putih.
Namun, Biden tetap akan mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.