Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Alasan Sopir Uber Pria Berpenghasilan Lebih Besar Daripada Wanita

instagram.com/uber
instagram.com/uber

San Francisco, IDN Times - Sopir Uber pria mendapatkan penghasilan per jam sebanyak sekitar tujuh persen lebih besar daripada rekan perempuan mereka. Begitulah hasil dari sebuah penelitian berjudul The Gender Earnings Gap in the Gig Economy: Evidence From Over a Million Rideshare Drivers yang baru dipublikasikan di situs Stanford University.

1. Sopir wanita mendapatkan Rp 17 ribu lebih sedikit dalam satu hari

instagram.com/uber
instagram.com/uber

Berdasarkan riset gabungan yang dilakukan oleh dua peneliti Uber, dua profesor Stanford University, serta satu pakar ekonomi dari University of Chicago, sopir wanita berpenghasilan Rp 17 ribu lebih sedikit dibandingkan pria. Itu dalam hitungan 24 jam. Dalam tujuh hari, perbedaannya mencapai sekitar Rp 1,8 juta.

Angka tersebut didapat setelah para peneliti mengamati data lebih dari 1,8 juta sopir Uber di Amerika Serikat mulai Januari 2015 hingga Maret 2017. Dalam jangka waktu tersebut ada lebih dari 740 juta perjalanan yang dilakukan oleh para sopir Uber di ratusan kota di Amerika Serikat.

2. Sistem algoritme Uber buta terhadap gender

instagram.com/uber
instagram.com/uber

Dalam sebuah wawancara dengan Stephen J. Dubner, presenter podcast Freakonomics, John List yang merupakan salah satu peneliti menegaskan bahwa "biaya perjalanan sendiri ditentukan oleh sebuah algoritme, yang mana buta terhadap gender".

Lebih lanjut, ia juga mengatakan,"Pengiriman pemesanan buta terhadap gender. Dan struktur pembayaran berhubungan langsung dengan hasil dan tak bisa dinegosiasikan." Dengan kata lain, dari pihak Uber rupanya tak ada kesengajaan untuk melakukan pilih kasih terhadap sopir mereka.

Diskriminasi mungkin terjadi dari pihak konsumen. "Bisa jadi ada diskriminasi dari sisi pelanggan. Mungkin kita sebagai penumpang lebih memilih sopir pria daripada wanita," ujar List. Hanya saja, ternyata penelitian tidak menemukan ini terjadi. "Para penumpang melihat pria dan wanita sama saja dalam hal menjadi sopir mereka," tambahnya.

3. Kecepatan mengemudi menjadi salah satu penyebabnya

instagram.com/uber
instagram.com/uber

Setelah mendalami beragam kemungkinan di balik perbedaan penghasilan antara sopir pria dan wanita, para peneliti menyimpulkan ada sejumlah faktor yang menyebabkannya. Pertama, sopir pria lebih cepat menyelesaikan perjalanan daripada sopir wanita. Artinya, sopir pria menyetir lebih cepat dibandingkan rekan perempuan mereka.

"Jadi, pria kebetulan menyetir sedikit lebih kencang, dan karena menyetir lebih kencang membuatmu menyelesaikan perjalanan lebih cepat, dan bisa melanjutkan perjalanan berikutnya, kamu pun mampu mendapatkan perjalanan lebih banyak dalam satu jam, dan akhirnya memperoleh jumlah uang yang lebih besar juga," kata Rebecca Diamond, salah satu peneliti.

4. Sopir wanita punya lebih banyak hambatan dari sisi mereka sendiri

instagram.com/uber
instagram.com/uber

Faktor kedua adalah pilihan jam dan destinasi. Salah satunya adalah kebutuhan ke bandara pukul 03.00 dini hari. "Perjalanan menuju bandara cenderung paling menguntungkan di platform Uber. Jadi ternyata pria lebih sering menyelesaikan perjalanan itu dibandingkan wanita," kata List.

Faktor ketiga yang diyakini menjadi penyebab perbedaan penghasilan antara kedua gender adalah bahwa pria punya jam terbang lebih banyak daripada wanita. "Pria menjadi sopir Uber sudah di atas dua tahun. Kebanyakan wanita baru bergabung beberapa bulan terakhir, dan ini karena perempuan meninggalkan platform [Uber] lebih sering daripada pria," tambah List.

Jika diteliti lebih dalam, ini berkaitan dengan hambatan yang dimiliki oleh wanita itu sendiri. Para peneliti mengatakan wanita kesulitan untuk menyamai catatan perjalanan pria karena mereka harus mengurus keluarga. Bahkan, ketika mereka sudah menjadi sopir dalam waktu lama, pria tetap menyelesaikan lebih banyak perjalanan.

List pun menyimpulkan "hambatan itu membuat wanita mendapat pengalaman lebih sedikit dan belajar-dari-melakukan lebih kecil juga" jika dikomparasi dengan pria. Bagaimana pun, Uber sendiri menegaskan bahwa meningkatkan upah tujuh persen lebih besar untuk sopir wanita agar menutup perbedaan penghasilan adalah tindakan "diskriminatif".

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us

Latest in News

See More

DPR Bantah Dana Reses Naik Jadi Rp756 Juta: Ada Kesalahan Transfer

11 Okt 2025, 01:23 WIBNews