Islandia Pilih Pebisnis Perempuan sebagai Presiden

- Halla Tomasdottir, 55 tahun, terpilih menjadi presiden Islandia dengan 34,3% suara.
- Tomasdottir adalah pengusaha dan investor yang cuti sebagai CEO The B Team. Dia berjanji membuka diskusi mengenai isu-isu kesehatan mental generasi muda dan kecerdasan buatan.
- Islandia akan memiliki presiden perempuan kedua setelah Vigdis Finnbogadottir. Presiden Islandia memiliki hak untuk memveto undang-undang dan berperan sebagai penjamin konstitusi.
Jakarta, IDN Times - Halla Tomasdottir, perempuan berusia 55 tahun, terpilih menjadi presiden Islandia. Pada Minggu (2/6/2024), layanan penyiaran nasional negara tersebut mengumumkan Tomasdottir memperoleh 34,3 persen suara.
Dua kandidat lain yang meraih banyak suara tapi dikalahkan Tomasdottir adalah mantan Perdana Menteri Katrin Jakobsdottir yang memperoleh 25,2 persen suara, dan Halla Hrund Logadottir, dengan 15,5 persen suara.
Islandia merupakan negara kepulauan Nordik yang berada di Atlantik Utara. Jumlah penduduknya sekitar 384 ribu jiwa dan memiliki tradisi panjang dalam memilih perempuan untuk duduk di jabatan tinggi.
1. Berasal dari luar kalangan politik

Tomasdottir bukan politikus. Dia merupakan pengusaha dan investor. Dia cuti sebagai CEO The B Team, organisasi nirlaba global yang mempromosikan praktik bisnis yang fokus pada kemanusiaan dan iklim.
Namanya mulai terkenal selama krisis keuangan. Dia dipuji sebagai salah satu pendiri Audur Capital, sedikit perusahaan investasi Islandia yang selamat dari krisis tersebut.
Dilansir Associated Press, Tomasdottir berkampanye sebagai seorang yang berada di luar partai politik. Dia menjanjikan dapat membantu membuka diskusi mengenai isu-isu mendasar seperti pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental generasi muda, Islandia sebagai tujuan wisata serta peran kecerdasan buatan.
Dia akan menggantikan Gudni Th. Johannesson yang tidak mencalonkan diri setelah dua masa jabatan empat tahun. Tomasdottir akan mulai menjabat pada 1 Agustus.
2. Presiden perempuan kedua di Islandia
Tomasdottir akan menjadi presiden perempuan kedua di Islandia. Presiden perempuan pertama negara tersebut, Vigdis Finnbogadottir, dipilih secara demokratis pada 1980.
Dilansir Al Jazeera, Presiden Islandia adalah jabatan seremonial dalam sistem republik parlementer. Presiden bertindak sebagai penjamin konstitusi dan persatuan nasional.
Tapi presiden juga punya hak untuk memveto suatu undang-undang atau mengajukannya ke referendum.
Presiden-presiden sebelumnya berusaha untuk tidak terlibat dalam politik partai dan sebagian besar dianggap apolitis ketika menjabat.
3. Pernah gagal dalam pemilihan presiden

Republik Islandia telah berdiri sejak tahun 1944. Tomasdottir akan menjadi presiden ketujuh. Sebelumnya, dia pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016. Tapi dia kalah dari Johannesson.
Dilansir NPR, Tomasdottir pada pemilihan delapan tahun lalu, merupakan satu-satunya perempuan yang tersisa dari empat kandidat calon presiden Islandia saat itu.
Citra kepemimpinan Finnbogadottir yang terpilih sebagai presiden pertama perempuan Islandia, mempengaruhi Tomasdottir sehingga dia mencalonkan diri.
Perempuan pebisnis tersebut termasuk anggota tim pendiri Universitas Reykjavik dan mendirikan Departemen Pendidikan Eksekutif. Dia dapat berbicara dalam lima bahasa.