Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Bebaskan 5 Tahanan Lebanon dan Setuju Bahas Perbatasan 

tentara Israel di Lebanon selatan. (wikimedia/IDF Spokesperson's Unit)

Jakarta, IDN Times - Israel membebaskan empat tahanan Lebanon pada Selasa (11/3/2025). Satu tahanan lainnya akan dibebaskan pada Rabu (12/3/2025). Para tahanan yang dibebaskan langsung dibawa ke rumah sakit di kota Tyre, Lebanon selatan.

Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan baru antara Israel dan Lebanon dalam perundingan perbatasan. Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan kesediaan negaranya membahas perbatasan dengan Lebanon.

Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan di markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Naqoura, Lebanon. Amerika Serikat (AS) dan Prancis hadir sebagai mediator.

"AS ingin resolusi politik final dalam sengketa perbatasan ini. Semua pihak berkomitmen menjaga gencatan senjata dan mengimplementasikan kesepakatan," ujar Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, dilansir dari Times of Israel. 

1. Israel masih tahan 11 warga Lebanon

Israel masih menahan 11 warga Lebanon setelah pembebasan ini. Mereka terdiri dari tujuh anggota Hizbullah, tiga warga sipil, dan satu tentara. Tentara Lebanon Ziad Shibli menjadi tahanan terakhir yang ditangkap Israel di perbatasan.

Komando Tentara Lebanon melaporkan Shibli tertembak saat mengenakan pakaian sipil di kota Kfarchouba. Komunikasi dengan Shibli terputus sebelum ia ditangkap pasukan Israel. Dia kemudian dibawa ke wilayah Palestina yang diduduki.

Sebagian besar tahanan ditangkap saat operasi darat Israel di Lebanon selatan awal Oktober tahun lalu. Beberapa lainnya ditahan setelah gencatan senjata November 2024 mulai berlaku. Pembebasan empat tahanan ini diklaim sebagai itikad baik Israel kepada Presiden Lebanon Joseph Aoun.

Israel juga melancarkan serangan drone terhadap anggota Hizbullah. Hassan Ezzeddine tewas dalam serangan di jalan antara kota Romin dan Wadi Al-Zahrani. Radio Tentara Israel menyebut Ezzeddine merupakan komandan unit pertahanan udara Hizbullah, dilansir Arab News.

2. Upaya perundingan perbatasan Israel-Lebanon

Tiga kelompok kerja akan dibentuk dalam kesepakatan baru ini. Kelompok pertama menangani lima titik pendudukan Israel di Lebanon. Kelompok kedua membahas Garis Biru sebagai perbatasan de facto. Kelompok terakhir menyelesaikan masalah tahanan Lebanon yang masih ditahan.

AS dan Prancis akan memandu pertemuan mulai bulan depan. Kedua negara sebelumnya berhasil memediasi gencatan senjata Israel-Hizbullah November lalu. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kesuksesan mediasi tersebut.

Israel dan Lebanon pernah menyepakati batas maritim pada 2022 melalui mediasi AS. Namun, kedua negara belum memiliki perbatasan darat resmi hingga kini. Pembentukan kelompok kerja ini menjadi langkah awal penyelesaian sengketa perbatasan darat.

Duta Besar AS untuk Lebanon, Lisa Johnson, bertemu Presiden Aoun membahas implementasi kesepakatan. Pertemuan dihadiri tim pemantau gencatan senjata, Wakil Asisten Menlu AS untuk Timur Tengah Natasha Franceschi, dan Atase Pertahanan AS Kolonel Joseph Becker.

3. Israel masih duduki wilayah Lebanon

bendera Lebanon. (unsplash.com/Charbel Karam)

Melansir Al Jazeera, Israel masih mempertahankan lima titik strategis di Lebanon meski batas waktu penarikan mundur Februari telah lewat, dengan alasan untuk mencegah Hizbullah kembali mengancam wilayahnya. Pendudukan ini mendapat persetujuan AS. 

Kesepakatan gencatan senjata November mewajibkan Hizbullah mundur 30 kilometer ke utara Sungai Litani. Kelompok bersenjata tersebut juga harus membongkar infrastruktur militer di Lebanon selatan. Namun, ketegangan masih terjadi di lapangan.

Serangan drone Israel berlanjut meski gencatan senjata sudah berjalan empat bulan. Seorang pengendara motor tewas dalam serangan di Deir Seryan pada 7 Desember. Pejabat Hamas Mohammed Chahine juga tewas akibat serangan drone di Saida pada 17 Februari.

Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, mengadakan pertemuan dengan kelompok lima negara mediator (Komite Quintet). Duta Besar Mesir untuk Lebanon, Alaa Moussa, melaporkan bahwa kelompok ini sedang mencari formula penarikan mundur Israel secara menyeluruh dari wilayah Lebanon.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us