Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei: Dukungan Warga AS ke Israel di Titik Terendah dalam 25 Tahun

ilustrasi aksi bela Palestina. (unsplash.com/Tristan Sosteric)
ilustrasi aksi bela Palestina. (unsplash.com/Tristan Sosteric)

Jakarta, IDN Times - Survei terbaru Gallup mengungkap penurunan drastis dukungan warga Amerika Serikat (AS) terhadap Israel dalam konflik yang sedang berlangsung. Hanya 46 persen warga AS yang mendukung Israel dibanding Palestina, angka terendah dalam 25 tahun terakhir.

Survei yang dilakukan pada 3-16 Februari 2025 ini mencatat kenaikan dukungan terhadap Palestina menjadi 33 persen. Angka ini naik 6 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah survei Gallup dilakukan sejak 1989, dilansir Middle East Eye.

Pelaksanaan survei bertepatan dengan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 19 Januari 2025. Survei juga dimulai sehari sebelum pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

1. Demokrat kini lebih mendukung Palestina

Survei menemukan kesenjangan antara pendukung Partai Republik dan Demokrat dalam memandang Israel. Data menunjukkan 83 persen pendukung Republik memiliki pandangan positif terhadap Israel, sedangkan pendukung Demokrat hanya 33 persen.

Melansir Palestine Chronicle, pendukung Partai Demokrat justru lebih condong mendukung Palestina dalam konflik yang sedang berlangsung. Sebanyak 59 persen pemilih Demokrat kini bersimpati pada Palestina, sementara hanya 21 persen yang mendukung Israel. Di sisi lain, 75 persen pendukung Republik tetap mendukung Israel dan hanya 10 persen yang berpihak pada Palestina.

Pergeseran pandangan Demokrat mulai terlihat sejak 2022. Pada Februari 2023, dukungan Demokrat terhadap Israel turun ke level 38 persen, sedangkan dukungan pada Palestina naik 11 persen menjadi 49 persen.

Penurunan dukungan ini awalnya dipicu ketidaksetujuan terhadap pemerintahan sayap kanan PM Netanyahu. Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memperkuat pergeseran pandangan tersebut.

2. Kurang dari 50 persen setuju kebijakan Trump terkait konflik

Secara historis, rata-rata 65 persen warga AS memiliki pandangan positif terhadap Israel sejak 1989. Penurunan dukungan juga terjadi di kalangan pemilih independen namun masih berada di rata-rata nasional.

Rating terendah Israel sebelumnya tercatat pada 1989 di level 45 persen saat ketegangan Timur Tengah meningkat. Sementara, hanya 40 persen warga AS yang menyetujui cara Presiden Donald Trump menangani situasi Israel-Palestina. Angka ini berada di bawah rata-rata tingkat dukungan terhadap pemerintahannya sebesar 45 persen.

Pada Februari lalu, Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait rencananya untuk mengambil alih Gaza. Trump menyatakan AS akan membangun kembali wilayah tersebut dan memindahkan warga Gaza ke negara lain. Rencana ini sontak mendapat kecaman dari berbagai pihak. 

3. Publik AS cenderung mendukung kemerdekaan Palestina

ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona)
ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona)

Berdasarkan survei, 55 persen warga AS mendukung pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Gaza. Sementara 31 persen menentang proposal ini, dan 14 persen lainnya tidak memberikan pendapat.

Dukungan terhadap solusi dua negara konsisten sejak 2020, berkisar antara 52 hingga 55 persen. Sebelum 2020, dukungan terhadap pembentukan negara Palestina umumnya berada di bawah 50 persen.

Berdasarkan afiliasi politik, 76 persen pendukung Demokrat mendukung pembentukan negara Palestina. Angka ini diikuti 53 persen pemilih independen dan 41 persen pendukung Republik, dilansir The New Arab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us