Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jerman dan AS Akan Kirim Bantuan ke Ukraina Senilai Rp51 Triliun

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Jakarta, IDN Times - Jerman baru-baru ini mengatakan akan kembali mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina senilai 500 juta euro atau sekitar Rp7 triliun.

Sedangkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan memberikan bantuan terbatu untuk Ukraina senilai tiga miliar dolar atau sekitar Rp44 triliun.

Dengan demikian, total bantuan yang bakal diterima Ukraina dari AS dan Jerman mencapai Rp51 triliun.

Invasi Rusia di Ukraina telah berjalan enam bulan dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda pertempuran mereda. Sekitar sembilan ribu tentara Ukraina telah tewas dan puluhan ribu warga sipil meninggalkan negara itu untuk mengungsi.

1. Jerman akan kirim sistem pertahanan udara dan peluncur roket

Kanselir Jerman Olaf Scholz (Instagram.com/bundeskanzler)

Dalam konferensi pers daring tentang Ukraina yang dilakukan di Kanada pada Selasa (23/8/2022), Kanselir Jerman mengatakan pemerintahannya berencana mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Total nilai bantuan senjata itu 500 juta atau sekitar Rp7 triliun.

Melansir Reuters, rincian paket bantuan itu berupa tiga sistem pertahanan udara tambahan, selusin kendaraan lapis baja, sebanyak 20 peluncur roket, amunisi yang presisi, dan sistem anti-drone.

Senjata-senjata tersebut direncanakan akan dikirim ke Ukraina pada 2023 atau bahkan lebih cepat dari jadwal yang dijanjikan.

"Ini adalah langkah menuju modernisasi berkelanjutan angkatan bersenjata Ukraina," kata juru bicara kanselir. 

2. AS umumkan bantuan untuk Ukraina senilai Rp44 triliun

Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Washington akan segera mengumumkan paket bantuan terbaru untuk Kiev. Nilai bantuan itu sekitar 3 miliar dolar atau Rp44 triliun.

Melansir Associated Press, uang sebanyak itu disebut akan digunakan untuk mendanai pengadaan drone Puma yang kecil, drone intai ScanEagle, serta sistem drone British Vampire yang dapat diluncurkan dari kapal.

Selain drone, paket bantuan juga berisi amunisi serta peralatan tempur lain yang disebut belum pernah terlihat dalam peperangan dalam satu atau dua tahun terakhir. Bantuan itu fokus pada pertahanan Ukraina dalam jangka menengah hingga jangka panjang.

3. AS peringatkan Rusia akan mengintensifkan serangan ke Ukraina

pekerja kemanusiaan PBB kunjungi kota Ukraina yang hancur (Twitter.com/UNHCR Ukraine)

Sejak awal pemerintahan Presiden Biden, AS telah memberikan bantuan sekitar 10,6 miliar dolar atau Rp157,5 triliun untuk Ukraina. Bantuan itu terdiri dari bantuan militer dan bantuan kemanusiaan.

Saat ini pertempuran di Ukraina masih belum mereda, dan diperkirakan akan kembali memanas saat memasuki musim dingin. AS khawatir bahwa pasukan Moskow bakal mengintensifkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah, kutip Politico.

Pada Senin malam, Kedutaan Besar dan Departemen Luar Negeri AS di Ukraina mengeluarkan peringatan agar orang Amerika yang ada di negara itu pergi sebab ancaman bahaya. 

"Mengingat rekam jejak Rusia di Ukraina, kami prihatin dengan ancaman lanjutan yang ditimbulkan oleh serangan Rusia terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil," kata peringatan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us