Kapal Perang Prancis Tembak Jatuh 2 Drone dari Yaman

Jakarta, IDN Times - Militer Prancis mengatakan bahwa kapal perangnya menembak jatuh dua pesawat tak berawak di atas Laut Merah yang diyakini diluncurkan dari Yaman.
“Pada 9 Desember, kapal fregat multiguna Languedoc milik Angkatan Laut Prancis menjatuhkan dua drone yang terbang langsung ke arahnya dari pantai Yaman,” kata militer pada Minggu (10/12/2023).
Drone pertama ditembak jatuh sekitar pukul 21:30 pada Sabtu, sementara yang kedua ditembak sekitar pukul 23:30. Kedua drone tersebut dicegat sekitar 110 kilometer di lepas pantai Yaman, dilansir Reuters.
1. Houthi ancam akan serang kapal yang menuju Israel
Houthi Yaman telah mengancam akan menyerang kapal mana pun yang menuju pelabuhan Israel. Mereka mengatakan bahwa semua kapal yang terkait dengan Israel atau yang mengangkut barang ke pelabuhan negara itu tidak diterima di Laut Merah.
“Kami memperingatkan semua kapal dan perusahaan agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel,” kata kelompok itu.
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang sebelumnya telah menyerang dan menyita beberapa kapal terkait dengan Israel di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab, jalur laut yang menjadi rute pengiriman sebagian besar minyak dunia.
2. Kapal yang menuju Israel akan dicegat sampai bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza
Ketegangan di Laut Merah dan perairan sekitarnya semakin meningkat menyusul serangkaian serangan maritim oleh Houthi sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober.
Dalam pernyataan baru-baru ini, Houthi mengatakan mereka bakal mencegah lewatnya kapal-kapal yang menuju ke Israel, apabila bantuan kemanusiaan tidak diizinkan masuk ke Gaza.
Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan, 36 persen rumah tangga di Gaza kini mengalami kelaparan parah.
"Kami menyaksikan kebingungan di gudang, titik distribusi dengan ribuan orang yang kelaparan, supermarket dengan rak-rak yang kosong, dan tempat penampungan yang penuh sesak dengan kamar mandi yang pecah,” kata Wakil Direktur WFP, Carl Skau, dikutip BBC.
Sedikitnya 17.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat pemboman Israel selama dua bulan terakhir. Sementara itu, ribuan jenazah lainnya diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.
3. Israel meminta AS dan UE untuk atasi masalah blokade laut
Dilansir Al Jazeera, Washington mengatakan kapal perusak Amerika Serikat (AS) pekan lalu menembak jatuh tiga drone yang muncul dari Yaman, saat memberikan bantuan kepada kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan negaranya tidak akan menerima blokade laut tersebut. Ia menegaskan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah meminta Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Eropa untuk mengambil tindakan guna mengatasi situasi tersebut.
“Jika dunia tidak mau mengurus hal ini, kami akan mengambil tindakan untuk menghilangkan pengepungan angkatan laut," kata Hanegbi.
Kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran di Timur Tengah, seperti Hizbullah di Lebanon dan kelompok-kelompok bersenjata di Suriah dan Irak, telah menargetkan instalasi AS sejak serangan balasan di Gaza.