Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kartel Meksiko Diduga Kirim Relawan ke Ukraina, Buat Apa?

ilustrasi drone (unsplash.com/jaredbrashier)
ilustrasi drone (unsplash.com/jaredbrashier)
Intinya sih...
  • Intelijen Ukraina bentuk unit khusus untuk investigasi dugaan ini.
  • Ukraina temukan adanya infiltrasi kriminal dalam militernya.
  • Dikhawatirkan akan mengubah taktik kelompok kriminal di Amerika Latin.

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Pusat Meksiko (CNI) memperingatkan Ukraina terkait keberadaan sejumlah sukarelawan perang yang punya hubungan dengan kartel narkoba di Meksiko.

Sukarelawan perang itu tergabung dalam Legion Internasional Ukraina yang dibentuk pada 2022 untuk mengadang agresi skala besar Rusia. Mereka ikut bertempur bersama pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU). 

Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa kartel narkoba telah menggunakan drone untuk mengawasi area perbatasan. Tak hanya itu, drone juga digunakan untuk menyerang tentara dan polisi di Meksiko. 

1. Intelijen Ukraina bentuk unit khusus untuk investigasi dugaan ini

Mendengar kabar ini, Badan Keamanan Ukraina (SBU) dan Direktorat Intelijen Militer (HUR) sudah membentuk sebuah unit khusus untuk mengadakan investigasi gabungan dalam mengungkap kasus ini. 

Sementara, investigasi ini dikhususkan pada sukarelawan yang berasal dari negara-negara penutur bahasa Spanyol, seperti Kolombia, Meksiko, dan beberapa negara Amerika Tengah. 

Berdasarkan laman media investigasi Prancis, Intelligence Online dilansir dari Kyiv Post pada Jumat (1/8/2025), sukarelawan tersebut sudah tergabung dalam unit khusus yang didukung oleh HUR, seperti Ethos yang bertugas melakukan operasi rahasia di wilayah dudukan Rusia di Donbass dan Kharkiv. 

Sedangkan hasil investigasi dari perusahaan militer swasta, veteran asal Meksiko dalam perang Ukraina sudah terlibat dalam serangan drone kepada anggota kartel rival dan aparat keamanan di Meksiko. 

2. Ukraina temukan adanya infiltrasi kriminal dalam militernya

SBU dan HUR menemukan adanya bukti infiltrasi kelompok kriminal dalam sukarelawan perang di Ukraina. Salah satunya adalah sukarelawan asal El Salvador yang sudah mendapatkan pelatihan drone dan logistik di Kharkiv. 

Setelah diselidiki, sukarelawan tersebut ternyata berasal dari Meksiko. Ia pernah bergabung dalam Pasukan Khusus Meksiko (GAFE) dan kemudian memilih menjadi pasukan Kartel Los Zetas. 

Selain itu, terdapat kasus yang melibatkan mantan anggota gerilya FARC di Kolombia yang tergabung dalam sukarelawan perang di Ukraina. Ia menyamar menggunakan identitas warga Panama dan Venezuela. 

3. Dikhawatirkan akan mengubah taktik kelompok kriminal di Amerika Latin

Sejumlah pakar keamanan memperingatkan, transfer pengetahuan dan teknologi kepada organisasi kriminal ini akan mengubah taktiknya di sejumlah negara Amerika Latin. Mereka akan mengaplikasikan ilmunya dengan membuat alat perang yang murah dan efisien.

Salah seorang anggota SBU mengakui bahwa sulit untuk dapat menyeimbangkan legitimasi dukungan internasional dalam perang dan menghindari risiko eksploitasi geng kriminal. 

“Kami sebelumnya menyambut baik sukarelawan. Namun, kami harus mengetahui bahwa Ukraina menjadi alat untuk menyebarkan taktik drone first-person view (FPV). Sebagian dari mereka datang ke sini untuk belajar cara membunuh dengan drone seharga 400 dolar AS (Rp6,6 juta),” ungkapnya, dikutip dari BNE Intellinews

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us