Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Sebut Kartel Meksiko Terbangkan 60 Ribu Drone di Perbatasan

ilustrasi drone (unsplash.com/jaredbrashier)
ilustrasi drone (unsplash.com/jaredbrashier)

Jakarta, IDN Times - Departemen Keamanan Negara Amerika Serikat (AS) (DHS) mengatakan bahwa kartel narkoba Meksiko telah menerbangkan sekitar 60 ribu drone di perbatasan AS-Meksiko dalam 6 bulan. 

“Hampir setiap hari kriminal terorganisir menggunakan drone untuk menyelundupkan narkoba dan barang ilegal lain ke teritori AS. Mereka juga terus mengawasi aparat keamanan AS,” kata Wakil Kepala DHS untuk Keamanan Drone, Steven Willoughby, pada Kamis (24/7/2025). 

Belakangan ini, AS terus meningkatkan penjagaan di perbatasan Meksiko di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Washington sudah menerjunkan sekitar 8 ribu tentara beserta pesawat pengintai dan drone di perbatasan. 

1. Mayoritas drone diterbangkan pada malam hari

Willoughby menerangkan bahwa DHS sudah mendeteksi adanya 60 ribu drone dan 27 ribu benda terbang rakitan yang terbang di teritori Meksiko, sekitar perbatasan AS pada Juni hingga Desember 2024. Mayoritas drone itu terbang pada malam hari. 

Melansir Border Report, drone terbang di ketinggian 400 kaki dari permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, operator drone mampu melihat dengan jelas lokasi dan pergerakan petugas Badan Penjaga Perbatasan dan Bea Cukai (CBP). 

Kepala CBP Sektor El Paso, Walter Slosar, mengungkapkan bahwa kartel menggunakan drone setiap hari untuk melacak keberadaan petugas AS. Mereka kemudian mencari lokasi yang kosong untuk menyelundupkan narkoba ke AS. 

2. AS bantu Meksiko cegah maraknya kartel narkoba gunakan drone

Pengawas Unit Drone Federal Bureau of Investigation (FBI), Michael Trophy mengatakan bahwa jajarannya sudah bekerja sama dengan Meksiko untuk mengatasi maraknya penggunaan drone oleh kartel narkoba. 

“Kami bekerja sama dengan pemerintah Meksiko, tentara Meksiko, dan petugas keamanan setempat untuk melatih mereka menggunakan drone. Kami memberikan pelatihan terbaik untuk menjaga petugas keamanan dari perang kartel,” ungkapnya. 

Kartel narkoba kerap melancarkan serangan satu sama lain menggunakan drone. Mereka mampu memodifikasi drone untuk membawa alat peledak yang digunakan menyerang petugas keamanan di Meksiko. 

Pada Januari, anggota kartel narkoba telah melancarkan serangan kepada barisan tentara dan polisi Meksiko di dekat perbatasan negara bagian Chihuahua. Insiden itu membuat dua petugas terluka. 

3. Sheinbaum sebut tidak dapat informasi soal keberadaan drone di perbatasan AS-Meksiko

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum. (Eneas De Troya from Mexico City, México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum. (Eneas De Troya from Mexico City, México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum tidak mendapat informasi soal keberadaan drone di perbatasan AS-Meksiko. Pemerintahannya juga terus berkomunikasi dengan otoritas AS soal keamanan perbatasan. 

Pada Februari, AS sudah meningkatkan intensitas perbangan drone ke teritori Meksiko. Aksi itu disebut untuk melacak keberadaan laboratorium fentanil di Meksiko. 

Mengutip Deutsche Welle, Sheinbaum membantah bahwa tindakan AS tersebut ilegal. Penerbangan drone itu disebut atas permintaan Meksiko sesuai kolaborasi dan koordinasi keamanan antara kedua negara. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us