Kemlu RI Upayakan Pencarian 17 WNI yang Hilang di Samudra Hindia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri RI telah menerima informasi dari Kedutaan Besar China di Jakarta terkait hilangnya 17 Warga Negara Indonesia (WNI) dalam insiden tenggelamnya kapal pencari ikan Lu Peng Yuan Yu di Samudra Hindia.
"Kemlu telah berkoordinasi dengan Basarnas. Melalui penjajakan pancaran sinyal EPIRB (emergency positional indicator radio beacon), diketahui lokasi kapal ini berada di Samudra Hindia. Mengingat lokasi tersebut berada dalam koordinasi SAR Australia, Basarnas telah berkomunikasi dengan AMSA Australia," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam keterangannya, Rabu (17/5/2023).
Total, ada 39 awak kapal yang hilang dalam insiden tersebut. Mereka terdiri dari 17 WNI, lima warga negara Filipina, dan 17 warga negara China.
1. Operasi pencarian telah dilakukan di TKP

Judha menambahkan, AMSA Australia telah melakukan operasi SAR di sekitar lokasi dengan mengerahkan pesawat dan kapal. AMSA Australia juga telah meminta bantuan kapal niaga yang berlayar di lokasi.
"Berdasarkan informasi AMSA, kapal telah ditemukan dalam keadaan terbalik. Operasi SAR masih terus dilakukan untuk mencari para awak kapal," ujar Judha.
Juda mengonfirmasi KBRI Beijing juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri China. Kemlu China menegaskan akan mengerahkan dua kapal pencari dan menjamin pemenuhan hak-hak para awak kapal.
2. China bekerja sama dengan sejumlah negara

Perdana Menteri China Li Qiang langsung memerintahkan pencarian 39 awak kapal ini dan bekerja sama dengan sejumlah negara seperti Indonesia, Australia, Maladewa, Sri Lanka, dan Filipina.
“Kita harus memperkuat upaya pencarian dan penyelidikan kasus tersebut,” tegas Li.
Kapal pencari ikan ini dilaporkan hilang kontak sejak Selasa (16/5/2023), sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
3. Belum diketahui penyebab kapal tenggelam

Sementara itu, penyebab tenggelamnya kapal ikan ini belum dipastikan. Belum ada keterangan dari penjaga pantai terkait hilang kontak kapal tersebut.
China saat ini menjadi negara yang mengoperasikan armada penangkap ikan terbesar di dunia. Banyak kapal yang berlayar di luat selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dengan didukung oleh badan maritim negara tersebut.