Keren! 2 Astronaut Saudi Meluncur ke Luar Angkasa

Jakarta, IDN Times - Rayyanah Barnawi dan Ali Al-Qarni, dua astronaut Arab Saudi, meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka menumpang Falcon 9 dan meluncur dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida.
Saudi pernah mengirimkan warganya ke luar angkasa pada 1985, yakni pilot angkatan udara Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz. Kini Saudi kembali lagi mengirim astronautnya, dengan salah satu adalah astronaut perempuan pertama negara itu.
1. Perempuan pertama Saudi yang ke luar angkasa

Saudi mendirikan Komisi Luar Angasa pada 2018. Salah satu programnya adalah mengirim astronaut ke luar angkasa.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam pengiriman astronaut Saudi pada Minggu adalah Barnawi. Dilansir Deutsche Welle, dia merupakan perempuan Saudi pertama yang meluncur ke luar angkasa.
"Menjadi astronot wanita Saudi pertama, mewakili wilayah ini, merupakan kesenangan dan kehormatan besar yang sangat saya senangi," kata Barnawi.
Barnawi adalah seorang peneliti kanker payudara. Dia dan tim dijadwalkan akan berada di ISS dan mengorbit selama delapan hari.
2. Puluhan eksperimen sains
Rayyanah Barnawi dan Ali Al-Qarni meluncur bersama astronaut NASA Peggy Whitson dan penguasa Amerika Serikat (AS) John Shoffner. Itu merupakan tim dari misi swasta ke ISS yang diorganisir oleh Axiom Space. Whitson yang paling berpengalaman, karena itu merupakan penerbangannya yang keempat.
Dilansir Saudi Gazette, kapsul Dragon yang dibawa Falcon 9 diperkirakan akan melakukan perjalanan selama 16 jam. Rombongan itu akan tiba di ISS sekitar pukul 16:30 pada Senin waktu setempat.
Barnawi dan Al-Qarni yang akan tiba di ISS, bakal bergabung dengan Sultan Al-Neyadi, astronaut dari UEA. Ini pertama kalinya astronaut dari dua negara Arab bertemu di ISS.
Selama misi mereka, Barnawi dan Al Qarni akan melakukan 20 eksperimen. Ini termasuk penelitian memprediksi dan mencegah kanker serta kajian tentang bagaimana menghasilkan hujan buatan di pemukiman manusia di Bulan dan Mars di masa depan.
3. Misi swasta dengan biaya hampir Rp1 miliar

Jika Barnawi adalah seorang peneliti kanker payudara, Ali Al-Qarni adalah seorang pilot pesawat tempur Angkatan Udara Saudi. Dua orang tersebut bersama dengan dua penumpang lainnya, menjalankan misi swasta kedua Axiom Space.
Misi swasta pertama dilakukan tahun lalu. Perusahaan komersial itu berencana membangun ruangannya sendiri di ISS dalam beberapa tahun mendatang, hingga akhirnya membangun stasiun sendiri yang tersedia untuk disewa, kutip Associated Press.
Tidak dijelaskan secara rinci berapa biaya yang dipatok oleh Axiom agar bisa melakukan perjalanan ke luar angkasa. Namun perusahaan tersebut sebelumnya mengutip harga tiket untuk masing-masing orang adalah 55 juta dolar atau sekitar Rp820 juta.