Konflik Yaman, Kedua Pihak Bertemu di Atas Kapal PBB

Aden, IDN Times - Perwakilan dari kedua pihak yang bertikai di Yaman, pada hari Minggu (03/02) melakukan pertemuan dibawah pengawasan Purnawirawan Jenderal Belanda Patrick Cammaert dari PBB.
Dalam pertemuannya di atas kapal PBB mereka membicarakan gencatan senjata dan kelanjutan penarikan pasukan dari Kota Hodeidah yang sempat terhenti, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Bertemu di atas Kapal PBB di lokasi yang tidak disebutkan

Dikutip dari AFP, pertemuan kali ini dilakukan di atas kapal PBB yang terletak di lepas pantai Kota Pelabuhan Hodeidah di mana lokasi utama dari pertemuan tersebut tidak disebutkan.
Sebelumnya pada bulan Desember 2018 di Stockholm, berlangsung pula sebuah pertemuan penting yang menghasilkan upaya perdamaian dan gencatan senjata baru antara Pemerintah Yaman dan Pemberontak Houthi yang dikenal dengan Perjanjian Stockholm. Meskipun begitu, masih banyak terjadinya pelanggaran perjanjian membuat kondisi gencatan senjata antara kedua kubu menjadi sangat rentan.
2. Pertemuan membahas gencatan senjata dan penarikan pasukan dari Kota Hodeidah

Konflik perang saudara yang terjadi antara Pemerintah Yaman dan Pemberontak Houthi sejak tahun 2015 berhasil menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di Yaman. Perang ini tidak pernah lepas dari keterlibatan negara tetangga, seperti terbentunya Koalisi Arab Saudi yang mendukung pasukan Pemerintah Yaman dan Iran yang dituduh terus mengirim senjatanya untuk membantu Houthi. Konflik Yaman sekarang berada di ujung tombak yang benar-benar akan menghancurkan negaranya sendiri.
Mengetahui masalah tidak akan selesai jika dilanjutkan dengan berperang, dalam pertemuan kali ini kedua belah pihak melaksanakan dialog kelanjutan gencatan senjata dan penarikan pasukan dari Kota Pelabuhan Hodeidah, dilansir dari Reuters. Semua dinyatakan sudah siap untuk benar-benar meninggalkan titik panas di Hodeidah untuk mempercepat perdamaian.
3. Pertemuan akan berlanjut

Pertemuan di lepas pantai Pelabuhan Hodeidah tersebut diyakini menjadi faktor positif yang akan membantu penyelesaian konflik secara damai. Kesadaran kedua belah pihak bahwa konflik bersenjata tidak dapat menyelesaikan apa-apa dan desakan komunitas internasional, memaksa mereka untuk memilih jalur dialog damai di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Yaman, pertemuan dan dialog yang dilaksanakan diatas kapal PBB berhasil mendiskusikan masalah dan usul Cammaert yang mencoba menarik seluruh pasukan Yaman serta Houthi secara bertahap dari Kota Hodeidah.
Selain itu, Paus Francis pada Misa hari Minggu (03/02) juga mendesak semua pihak yang terlibat untuk menghormati perjanjian internasional dan membuka pintu mereka untuk memastikan bantuan kemanusian sampai ke seluruh warga Yaman yang membutuhkan.