Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korea Selatan Disapu Hujan Deras, 4 Orang Tewas

bendera Korea Selatan (unsplash.com/Stephanie Nakagawa)
Intinya sih...
  • Hujan deras di Korea Selatan menewaskan 4 orang dan merusak sejumlah properti serta infrastruktur.
  • Cuaca ekstrem menyebabkan curah hujan tertinggi yang biasanya hanya terjadi setiap 200 tahun sekali.
  • Operator kereta api menangguhkan layanan, lebih dari 50 wilayah menerima peringatan tanah longsor, dan 3.500 orang mengungsi.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan melaporkan bahwa empat orang tewas akibat hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di negara itu. Tingginya curah hujan juga menyebabkan sejumlah properti, jalan, dan infrastruktur rusak parah.

Dilansir Yonhap, sesosok mayat ditemukan terperangkap di dalam lift setelah sebuah apartemen studio terendam banjir di Nonsan, Chungcheong Selatan, pada Rabu (10/7/2024) pagi. Korban lainnya tewas akibat terseret ke dalam sistem drainase saat memeriksa hasil panennya di kota Daegu.

Di Chungcheong Utara, seorang pria dilaporkan meninggal setelah mobilnya terseret ke dalam sungai. Di Seocheon, seorang pria lansia ditemukan tewas setelah rumahnya roboh akibat tanah longsor.

1. Curah hujan yang melanda Korsel biasanya hanya terjadi 200 tahun sekali

Menurut laporan badan cuaca Korea Selatan pada Rabu, beberapa wilayah di negara itu mengalami curah hujan tertinggi yang biasanya hanya terjadi setiap 200 tahun sekali.

“Tiga wilayah mengalami curah hujan tertinggi, yang kemungkinan terjadi setiap 200 tahun sekali,” kata seorang pejabat badan meteorologi Korea Selatan, dikutip CNA.

Data departemen cuaca menunjukkan bahwa tiga wilayah, yaitu Geumsan di Chungcheong Selatan, Chupungnyeong di Chungcheong Utara, dan Gunsan di Jeolla Utara, mengalami curah hujan tertinggi yang pernah tercatat sejak 1904.

“Ini tidak dihitung berdasarkan catatan masa lalu. Jika intensitas curah hujan dihitung berdasarkan wilayah, terlihat bahwa peristiwa seperti itu diperkirakan akan terjadi sekali dalam 200 tahun," kata juru bicara badan tersebut.

Di Gunsan, curah hujan mencapai 131,7 mm dalam satu jam pada Rabu dini hari, lebih dari 10 persen dari rata-rata curah hujan tahunan di wilayah tersebut.

2. Lebih dari 3.500 orang mengungsi

Siaran televisi Korea Selatan menunjukkan beberapa sungai meluap dan jalan-jalan terendam air akibat hujan lebat. Di beberapa daerah, orang-orang terlihat mengarungi banjir setinggi pinggang.

Sementara itu, operator kereta api telah menangguhkan beberapa layanannya yang mencakup wilayah selatan yang terkena dampak hujan lebat.

Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min mengatakan bahwa peringatan tanah longsor telah dikeluarkan di lebih dari 50 wilayah, dan lebih dari 3.500 orang terpaksa mengungsi.

“Saya meminta masyarakat untuk tidak pergi ke tempat parkir bawah tanah, jalan bawah tanah, dan sungai saat hujan deras,” katanya dalam sebuah pernyataan.

3. Cuaca ekstrem dipicu oleh perubahan iklim

Korea Selatan mengalami musim hujan setiap bulan Juli. Meski musim ini sering mendatangkan banjir, namun negara tersebut biasanya telah melakukan persiapan yang matang dan jumlah korban jiwa relatif rendah.

Menurut para ilmuan, perubahan iklim telah membuat peristiwa cuaca di seluruh dunia menjadi lebih ekstrem dan lebih sering terjadi. Pada Juli lalu, 37 orang tewas ketika sebuah terowongan bawah tanah tergenang banjir. Air masuk begitu cepat sehingga kendaraan di dalamnya tidak dapat keluar.

Korea Selatan juga mengalami hujan dan banjir yang memecahkan rekor pada 2022, yang menyebabkan lebih dari 11 orang tewas. Saat itu, pemerintah menyalahkan perubahan iklim sebagai penyebab cuaca ekstrem tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us