Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korsel: Rusia Kirim Rudal Pertahanan Udara ke Korut

Bendera Korea Selatan. (Pixabay.com/Linguasia)

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) mengatakan Rusia telah memasok sistem rudal pertahanan udara ke Korea Utara (Korut) pada Jumat (22/11/2024). Pengiriman senjata tersebut untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara.

Rudal dari Rusia merupakan imbalan atas dukungan Korut dalam perang melawan Ukraina. Pyongyang telah memasok senjata dan mengirim pasukan untuk membantu Moskow berperang.

1. Korut juga diberikan dukungan teknologi militer

Ilustrasi bendera Korea Utara. (Pixabay.com/David_Peterson)

Penasihat keamanan nasional Korsel, Shin Wonsik, mengatakan bahwa Rusia telah memberikan dukungan ekonomi dan teknologi militer kepada Korut.

"Diketahui bahwa Korut telah diberikan peralatan terkait dan rudal antipesawat untuk memperkuat sistem pertahanan udara Pyongyang yang lemah," kata Shin, dikutip dari Reuters.

Dia juga menyampaikan, Pyongyang telah diberikan teknologi militer untuk mendukung program satelitnya. Negara itu menempatkan satelit mata-mata pertamanya ke orbit pada tahun lalu, tapi para ahli mempertanyakan apakah satelit itu dapat menghasilkan citra yang bermakna secara militer.

Negara komunis itu mencoba meluncurkan satelit mata-mata kedua pada Mei, tapi gagal.

2. Rudal yang dikirim kepada Korut

Ilustrasi rudal. (Unsplash.com/Maciej Ruminkiewicz)

Lee Illwoo, pakar di Korea Defense Network di Korea Selatan, mengatakan senjata yang dikirim kemungkinan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh S-400, peluncur, dan sistem radar berbasis darat. Rudal itu adalah salah satu senjata antipesawat tercanggih dari Rusia karena dapat menjangkau hingga 400 kilometer, dilansir dari Associated Press.

Lee meragukan seberapa signifikan senjata itu dapat meningkatkan pertahanan udara Pyongyang. Hal itu karena Rusia dianggap telah gagal menangani serangan pesawat nirawak Ukraina secara efektif.

Kim Dae Young, pakar militer di Korea Research Institute for National Strategy, mengatakan ada kemungkinan senjata yang diberikan mencakup peralatan untuk melawan pesawat nirawak.

Dia menjelaskan bahwa sistem yang dimiliki Korut sudah ketinggalan zaman dan untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) dan Korsel butuh perbaikan selama bertahun-tahun dan bantuan eksternal.

3. Dukungan Korut kepada Rusia

Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Korut dan Rusia telah meningkatkan berbagai kerja sama sebagai upaya untuk menghadapi AS dan sekutunya. Pada pekan ini, anggota parlemen Korsel mengatakan Korut telah mengerahkan sekitar 10.900 pasukan ke Kursk, wilayah Rusia untuk berpartisipasi melawan pasukan Ukraina.

Bulan lalu, Badan Intelijen Nasional Korsel mengatakan Korut telah memasok lebih dari 13 ribu kontainer artileri, rudal, dan senjata konvensional lainnya ke Rusia sejak Agustus 2023 untuk mengisi kembali persediaan senjata yang menipis. Badan intelijen juga mengatakan tetangganya baru-baru ini mengirim sistem artileri.

Awal pekan ini, kedua negara komunis tersebut mencapai kesepakatan baru untuk memperluas kerja sama ekonomi menyusul pembicaraan tingkat tinggi di Pyongyang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us