KTT ASEAN, Myanmar Diundang Tapi Bukan Level Politik

Jakarta, IDN Times - Indonesia, sebagai ketua ASEAN 2023, masih tetap tidak mengundang Myanmar di level politik, namun mengundang perwakilan non-politik.
“Selama keketuaan Indonesia, kami tidak mengundang wakil politik, tapi perwakilan non-politik. Pada pertemuan tingkat SOM juga yang diundang non-politik,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro, di Labuan Bajo, dikutip dari ANTARA, Selasa (9/5/2023).
Ia menambahkan, perwakilan dari Kemlu Myanmar juga hadir dalam rangkaian KTT ASEAN di Labuan Bajo.
1. Junta Myanmar tidak diundang

Usai kudeta Myanmar pada 2021 lalu, junta militer Myanmar tidak pernah diundang di dalam pertemuan ASEAN, baik sejak keketuaan Brunei, Kamboja, hingga tahun ini dipegang oleh Indonesia.
Lima Poin Konsensus (5PC) yang juga disepakati oleh pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing pun mereka abaikan.
2. Konvoi ASEAN dan AHA Centre ditembaki di Myanmar

Sementara itu, konvoi rombongan ASEAN dan AHA Centre, yang juga berisi diplomat asal Indonesia dan Singapura, ditembaki oleh kelompok bersenjata tak dikenal di Myanmar.
Rombongan yang membawa bantuan kemanusiaan tersebut melakukan perjalanan ke kota Taunggyi, di negara bagian Shan, timur Myanmar.
Diplomat Indonesia tersebut dipastikan aman dan selamat serta sudah berada di Yangon.
3. Jokowi minta Myanmar setop kekerasan

Dalam konferensi persnya jelang KTT ASEAN di Labuan Bajo, Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo menyerukan agar Myanmar menghentikan kekerasan yang kerap terjadi saat ini.
Insiden penembakan konvoi ASEAN tersebut ditegaskan Jokowi tidak menyurutkan tekad ASEAN dan Indonesia untuk menyerukan kembali penghentian kekerasan.
“Setop kekerasan, karena rakyat yang akan menjadi korban. Karena kondisi ini tidak akan membuat siapapun menang. saya mengajak marilah kita duduk bersama ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama,” tegas Jokowi.