Lithuania Alokasikan Rp20 Triliun untuk Amankan Perbatasan

Jakarta, IDN Times - Lithuania umumkan alokasi dana sebesar 1,1 miliar euro (Rp20,5 triliun) untuk meningkatkan penjagaan di perbatasan Rusia dan Belarus dalam 10 tahun ke depan pada Senin (5/5/2025).
Pada pertengahan April, Lithuania sudah mengumumkan pendirian fasilitas militer di Suwalki Gap yang terletak di antara Kaliningrad dan Belarus. Fasilias militer ini berfungsi menampung personel militer yang semakin banyak.
Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Lithuania terus memperketat penjagaan di perbatasan imbas ancaman invasi dari Rusia. Negara Baltik itu juga sempat dilanda krisis migrasi akibat dugaan pengiriman migran dari Belarus.
1. Tingkatkan senjata anti-tank di perbatasan Rusia dan Belarus
Kementerian Pertahanan Lithuania mengatakan akan mengalokasikan dana sekitar 800 juta euro (Rp14,9 triliun) untuk memblokir atau memperlambat gerak musuh jika negaranya diinvasi.
"Kami akan melakukan pekerjaan intensif dalam memastikan integritas rencana garis pertahanan Baltik. Kebijakan tambahan ini termasuk dalam senjata anti-tank, persenjataan elektronik, dan sistem anti-drone, serta meningkatkan kapabilitas sistem pertahanan," terangnya, dikutip The Moscow Times.
Tak hanya itu, Vilnius juga sudah merencanakan pembangunan irigasi yang berfungsi sebagai parit dan melakukan reforestasi hutan di area perbatasan, serta menamam pohon di sepanjang jalan sebagai pelindung warga sipil dan tentara.
Sebelumnya, Lithuania bersama Latvia, Estonia, Finlandia, dan Polandia sudah mengumumkan rencana menarik diri dari Konvensi Ottawa terkait larangan menggunakan dan memproduksi ranjau.
2. Tolak Lithuania dianggap titik terlemah NATO
Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda, menampik klaim bahwa Lithuania adalah titik terlemah dalam perbatasan timur NATO. Ia menyebut bahwa Lithuania sudah bekerja sama dengan Polandia untuk meningkatkan pertahanan.
"Kami bukanlah titik terlemah NATO. Kami kuat. Suwalki Gap adalah sebuah fakta, tapi kami membuat rencana besar untuk mengamankan teritori tersebut, terutama kami sudah bekerja sama dengan Polandia," ungkapnya, dilansir TVP World.
Ia menambahkan, tentara Jerman akan dikirim di negaranya untuk membantu pertahanan Lithuania. Ia menyebut, 80 persen pasukan Jerman akan ditempatkan dan melakukan latihan militer di Suwalki Gap dan sisanya ditempatkan di Rukia.
3. Lithuania cabut izin warga Rusia-Belarus yang sering kembali ke negaranya

Pekan lalu, Lithuania meresmikan aturan baru yang akan mencabut status izin tinggal permanen bagi warga Rusia dan Belarus yang sering kembali ke negaranya. Mereka tidak boleh kembali ke negaranya dalam kurun waktu sekali dalam 3 bulan.
Melansir LRT, aturan ini tidak berlaku bagi sejumlah pekerja di bidang transportasi yang harus pergi ke Rusia maupun Belarus. Selama ini, warga Rusia dan Belarus yang masuk ke Lithuania sudah mendapatkan pengecekan lebih atas dugaan acnaman keamanan nasional.
Menurut data terbaru dari Departemen Imigrasi Lithuania, sebanyak 14.652 warga negara Rusia memiliki izin tinggal permanen di Lithuania.