Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lithuania Minta Rusia Usut Kasus Vandalisme di Kantor Kedubes

ilustrasi bendera Lithuania (twitter.com/GitanasNauseda)
Intinya sih...
  • Pemerintah Lithuania meminta Rusia untuk mengusut insiden vandalisme di Kantor Kedubes Lithuania di Moskow.
  • Kemlu Lithuania menekankan agar Rusia segera beraksi dalam memastikan perlindungan kepada diplomatnya dan mencegah aksi serupa beserta pelanggaran lainnya kembali terjadi.
  • Menteri Pertahanan Lithuania mengusulkan agar warga Lithuania yang juga memegang paspor Rusia atau Belarus tidak diperbolehkan bergabung dalam Lithuanian Riflemen’s Union (LRU) atau organisasi paramiliter.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Lithuania meminta Rusia untuk mengusut insiden vandalisme di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Lithuania di Moskow pada Senin (12/8/2024). Vilnius juga meminta agar Moskow lebih memperhatikan keamanan diplomat yang bertugas di Rusia. 

Beberapa bulan terakhir, Hubungan Rusia-Lithuania masih panas di tengah aktivitas pesawat tempur Rusia di Laut Baltik. Lithuania bersama Estonia dan Latvia juga terus mewaspadai Rusia yang diduga berniat melancarkan serangan hybrid di negaranya. 

1. Desak Rusia tangkap empat orang bermasker

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lithuania melayangkan protes kepada Duta Besar Rusia di Vilnius untuk menangkap sekelompok orang bermasker yang bertanggung jawab atas vandalisme di Kantor Kedubes Lithuania di Moskow. 

"Pada ini, empat orang bermasker sudah menyiramkan cat merah di pintu masuk Kantor Kedubes Lithuania di Moskow," terangnya, dikutip TVP World.

"Polisi Federasi Rusia yang seharusnya bertanggung jawab untuk menyediakan perlindungan tambahan kepada Kedubes malah tidak mengintervensi apapun dalam insiden kali ini. Bahkan, polisi datang setengah jam setelah kejadian," tambahnya. 

Kemlu Lithuania menekankan agar Rusia segera beraksi dalam memastikan perlindungan kepada diplomatnya dan mencegah aksi serupa beserta pelanggaran lainnya kembali terjadi di masa yang akan datang. 

2. Larang warga Rusia dan Belarus gabung organisasi paramiliter

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Lithuania Laurynas Kasčiūnas mengusulkan agar warga Lithuania yang juga memegang paspor Rusia atau Belarus tidak diperbolehkan bergabung dalam Lithuanian Riflemen’s Union (LRU) atau organisasi paramiliter. 

"Jika ditemukan orang yang menyandang status kewarganegaraan negara asing yang mengancam keamanan nasional, mereka tidak akan diterima untuk bergabung dengan Lithuanian Riflemen’s Union," tegasnya, dikutip LRT.

"Ini akan memastikan penilaian terhadap aktivitas, hubungan, dan situasi lain soal keanggotaan LRU bagi seseorang yang berpotensi berdampak pada kredibilitas, loyalitas kepda Lithuania. Mereka akan merusak reputasi dan berisiko pada keamanan LRU atau bahkan kepentingan nasional," sambungnya. 

Pada Januari lalu, pemerintah sudah memublikasikan negara-negara yang tidak boleh dikunjungi oleh personel militer Lithuania, seperti Belarus, Rusia, dan China. 

3. Pesawat tempur Rusia masuk di sekitar wilayah udara Lithuania

Pesawat tempur Rusia. (twitter.com/mod_russia)

Kementerian Pertahanan Lithuania mengumumkan bahwa 5-11 Agustus sudah ada dua kali penerjunan pesawat tempur di Laut Baltik. Langkah itu untuk mengawasi dan mengadang pesawat IL-20 milik Rusia yang melanggar wilayah udara internasional. 

Dilaporkan Delfi, pesawat Rusia itu terbang pada 8 dan 9 Agustus 2024 yang terbang dari daratan utama Rusia menuju ke Kaliningrad Oblast. Sementara penerjunan pesawat tempur ini bagian dari pengawasan udara NATO di Laut Baltik. 

"Pesawat tempur IL-20 Rusia tersebut terbang tanpa rencana di Laut Baltik. Kru pesawat tidak menyalakan transponder dan sama sekali tidak melakukan komunikasi dengan pusat kontrol lalu lintas udara regional," ungkapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us