Lithuania Nyatakan Siap Berdamai dengan Belarus

- Lithuania tidak akan mencabut sanksi Uni Eropa kepada Belarus karena pelanggaran HAM dan dukungan terhadap Rusia.
- Lithuania berhasil menangkap 21 orang di balik penyelundupan menggunakan balon udara dari Belarus, mengganggu penerbangan di negara Baltik.
- Belarus setuju untuk menghentikan masuknya balon udara ke Lithuania setelah negosiasi dengan AS, meskipun situasi di perbatasan semakin memburuk.
Jakarta, IDN Times - Lithuania, pada Rabu (17/12/2025), menyatakan siap meredam tensi dengan Belarus setelah pembebasan 123 tahanan politik. Namun, Vilnius menampik tudingan Amerika Serikat (AS) menekan negaranya untuk memperbaiki relasi dengan Belarus.
Pembebasan 100 tahanan politik ini berkat negosiasi antara Washington dan Minsk. Kedua negara dalam beberapa bulan terakhir sudah mengadakan dialog untuk membebaskan oposisi dan meredam ketegangan.
Sementara itu, Lithuania dan Belarus terlibat perselisihan soal masuknya balon udara untuk menyelundupkan rokok. Lithuania bahkan sudah menutup perbatasan Belarus dan menetapkan situasi darurat sebagai balasan.
1. Lithuania sebut tidak ada rencana untuk mengangkat sanksi Uni Eropa kepada Belarus
Menteri Luar Negeri Lithuania, Kestutis Budrys mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mencabut sanksi Uni Eropa (UE) kepada Belarus. Ia menyebut, Minsk telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan mendukung Rusia.
Dilansir LRT, pejabat Lithuania lainnya mengatakan masih menunggu sikap Presiden Belarus, Alexander Lukashenko terkait situasi saat ini. Namun, Vilnius masih tetap skeptis melihat kiprah dari Lukashenko dalam beberapa tahun terakhir.
Di sisi lain, oposisi Belarus mendesak Eropa untuk tidak percaya pada rezim Lukashenko. Mereka menyebut, UE harus ikut membantu warga Belarus untuk mengembalikan negaranya dari tangan diktator.
2. Lithuania tangkap 21 orang terduga di balik masuknya balon udara dari Belarus
Pada hari yang sama, Lithuania mengaku berhasil menangkap 21 orang di balik penyelundupan menggunakan balon udara dari Belarus. Mereka diketahui menggunakan GPS untuk melacak balon udara tersebut.
“Kami melihat balon udara sebesar mobil yang masuk ke wilayah udara Lithuania ini sebagai serangan hybrid. Meskipun balon udara tersebut tidak secara langsung membahayakan keamanan warga di Lithuania,” tutur Budrys, dikutip dari Politico.
Otoritas Lithuania menyebut, sudah ada 600 balon dan 200 drone yang masuk ke dalam teritori Lithuania sepanjang 2025. Inkursi ini telah mengganggu lebih dari 300 penerbangan di negara Baltik tersebut.
3. AS sebut Belarus setuju untuk setop masuknya balon udara ke Lithuania
Perwakilan AS, John Coale mengatakan bahwa Lukashenko bersedia untuk menghentikan penerbangan balon udara dari Belarus ke Lithuania. Pernyataan ini disampaikan bersamaan dengan negosiasi antara AS dan Belarus.
“Dia (Lukashenko) setuju untuk melakukan apapun dalam menghentikan balon udara. Saya yakin dia ingin meredam ketegangan dan berhubungan baik dengan negara tetangganya. Dia sudah meyakinkan saya,” tutur Coale, dikutip dari The Strait Times.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyebut, situasi di perbatasan semakin memburuk. Ia mengatakan inkursi balon udara ini adalah serangan hybrid yang sengaja dilakukan oleh rezim Belarus.


















