Dianggap Berpengaruh, Mengapa Rusia Tidak Masuk G7?

- Rusia pernah bergabung dengan dalam G8.
- G7 menangguhkan keanggotaan Rusia.
- Hubungan yang semakin memburuk antara Rusia dan negara-negara G7.
Jakarta, IDN Times - Kelompok G7, atau Group of Seven, adalah forum ekonomi dan politik dari tujuh negara dengan ekonomi maju di dunia. G7 terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, Prancis, Italia, dan Inggris. Forum ini dibentuk pada 1975 untuk membahas isu-isu ekonomi global, keamanan internasional, dan kebijakan luar negeri.
Namun, banyak orang bertanya-tanya, mengapa Rusia tidak menjadi bagian dari G7. Padahal, Moskow dianggap memiliki pengaruh besar secara global dan merupakan salah satu kekuatan militer serta penghasil energi terbesar di dunia? Berikut alasannya, yang dihimpun IDN Times dari berbagai sumber:
Rusia pernah bergabung dengan dalam G8

Bukan G7, tapi Rusia sempat bergabung dalam forum ini pada tahun 1997, menjadikannya G8 (Group of Eight). Masuknya Rusia dianggap sebagai upaya untuk melibatkan negara tersebut dalam tatanan dunia pasca-Perang Dingin dan mempererat kerja sama dengan negara-negara Barat.
Namun, keikutsertaan Rusia berhenti pada 2014, setelah peristiwa penting yang mengubah hubungan internasional secara signifikan, yakni pencaplokan Krimea yang merupakan bagian dari Ukraina.
Negara Barat menilai, pencaplokan Krimea merupakan pelanggaran hukum internasional. Karenanya mereka mengecam tindakan Rusia dengan memberikan sanksi kepada Negeri Beruang Merah itu.
1. G7 menangguhkan keanggotaan Rusia

Akibat pencaplokan ini, Rusia menghadapi kecaman luas dan sanksi ekonomi dari negara-negara Barat terhadap Rusia. Sebagai tanggapan atas tindakan tersebut, negara-negara anggota G7 menangguhkan keanggotaan Rusia.
G7 kemudian membatalkan pertemuan G8 di Sochi, Rusia, dan menggelarnya kembali di Brussel sebagai G7. Mereka menyatakan bahwa forum G8 tidak dapat dilanjutkan dengan kehadiran Rusia selama pelanggaran hukum internasional berlangsung.
Selain itu, perbedaan nilai dan prinsip politik juga menjadi penyebab Rusia dikeluarkan dari G8. Negara G7 menilai, Rusia dibawah pemerintahan Vladimir Putin menjauh dari nilai-nilai yang mereka junjung. Utamanya, terkait otoritarianisme dalam negeri, pembatasan kebebasan pers, serta campur tangan dalam urusan negara lain, termasuk Ukraina dan Suriah.
2. Hubungan yang semakin memburuk

Sejak 2014, hubungan antara Rusia dan negara-negara G7 semakin memburuk. Terlebih usai dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu negara lain. Tak hanya itu, dukungan Rusia terhadap rezim Assad di Suriah juga menjadi masalah. Dan paling terkini karena invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Invasi ini memperparah isolasi Rusia dari negara-negara Barat dan memperkuat alasan mengapa Rusia tidak bisa kembali ke G7 dalam waktu dekat. Namun, dalam pertemuan G7 awal pekan ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyayangkan dikeluarkannya Rusia dari G8. Ia menyatakan keinginan Rusia kembali lagi ke kelompok tersebut.