Menlu AS Singgung Kondisi Warga Palestina di Bulan Ramadan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengucapkan selamat berpuasa dan menyambut bulan Ramadan bagi para umat Muslim di seluruh dunia.
“Tahun ini, bulan yang damai datang di tengah konflik dan penderitaan yang dialami banyak komunitas Muslim, termasuk warga Uighur di Xinjiang, warga Rohingya di Burma dan Bangladesh, serta warga Palestina di Gaza,” kata Blinken, dalam keterangannya, Rabu (13/3/2024).
1. Blinken singgung Ramadan yang berbeda di Gaza

Blinken mengungkapkan penderitaan si Gaza sangat dirasakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, sehingga tahun ini Ramadan terasa berbeda, seperti situasi kemanusiaan di Gaza yang sangat memilukan.
“Saat kami menyalurkan bantuan tambahan ke Gaza, kami juga akan terus bekerja tanpa henti untuk mewujudkan gencatan senjata segera dan berkelanjutan setidaknya selama enam minggu sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan sandera,” ucap Blinken.
“Kami juga akan terus mengupayakan solusi dua negara untuk memastikan warga Palestina dan Israel mendapatkan kebebasan, martabat, keamanan, dan kemakmuran yang setara. Perdamaian itu dapat dimungkinkan, perlu, dan mendesak,” tutur dia.
2. Keragaman agama memperkuat sebuah negara

Blinken melanjutkan, banyak warga Amerika – termasuk diplomat AS – juga akan merayakan Ramadan tahun ini. Bagi AS, ini adalah kesempatan untuk mengakui peran keragaman agama dalam memperkuat negara dan pentingnya kebebasan beragama atau berkeyakinan baik di dalam maupun luar negeri.
“AS terus berkomitmen untuk memastikan bahwa kebebasan ini berlaku bagi semua orang di seluruh dunia. Kepada mereka yang merayakan Ramadan, saya mengucapkan Ramadan Kareem seiring Anda berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk menetapkan niat dan mempersiapkan bulan yang penuh berkah ini,” kata Blinken.
3. Korban tewas maupun luka terus bertambah

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza merilis jumlah korban tewas di Gaza mencapai 31.112 orang per Senin kemarin. Sementara korban terluka mencapai 72.760 orang.
Sekitar 72 persen korban merupakan anak-anak dan perempuan. Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel juga menewaskan 67 orang dan melukai 106 orang.