Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Israel: Kunjungan Biden Sangat Signifikan untuk Melawan Iran

Yair Lapid, Menteri Luar Negeri Israel. (Twitter/Yair Lapid)

Jakarta, IDN Times - Kunjungan presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, ke Israel pada bulan mendatang diyakini akan memiliki dampak yang signifikan di kawasan Teluk. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Yair Lapid, kepada Menlu AS Antony Blinken pada Selasa (21/6/2022) melalui sambungan telepon.

"Kunjungan itu akan memiliki implikasi signifikan bagi kawasan dan perang melawan Iran, serta potensi besar untuk secara signifikan meningkatkan stabilitas dan keamanan regional," kata Lapid, dilansir Reuters.

1. Biden akan berkunjung ke Timur Tengah

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Biden dijadwalkan berkunjung ke Timur Tengah pada 13 hingga 16 Juli mendatang. Ia akan bertandang ke Israel dan Arab Saudi untuk menghadiri acara pertemuan puncak Gulf Cooperation Council (GCC).

Dalam kunjungannya ke Israel, ia akan bertemu pemimpin negara itu untuk membahas terkait masalah keamanan, kemakmuran, dan integrasi Israel yang lebih luas di kawasan.

Seorang pejabat administrasi AS yang tidak disebut namanya juga mengungkap, Biden telah sepakat dengan kongres untuk mengalokasikan 1 milliar dollar AS untuk mengisi kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome usai konflik Gaza.

2. Israel akan bangun aliansi pertahanan untuk lawan Iran

Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Menteri Pertahanan, Benny Gantz, mengatakan bahwa Israel sedang membangun aliansi pertahanan udara regional yang disponsori Washington. Ia menjamin bahwa jumlah aparat akan ditingkatkan saat kunjungan Biden. 

Dalam beberapa tahun terakhir, negara Arab yang memiliki hubungan dekat dengan AS mengaku prihatin atas program nuklir Iran. Israel menawarkan mereka kerja sama pertahanan, tetapi dengan tegas ditolak.

3. Biden akan temui PM baru Israel

Presiden AS, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Berkenaan dengan kunjungan tersebut, Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel yang baru yakni Yair Lapid. Sebelumnya, Biden dijadwalkan akan bertemu dengan Naftali Bennett sebagai PM saat ini.

Namun, pada pekan depan, Lapid akan diangkat menjadi PM untuk menggantikan Bennett sementara, hingga pemilihan selanjutnya dilaksanakan. Hal itu berkaitan dengan situasi perpolitikan domestik yang sedang bergejolak.

“Pemungutan suara akan diadakan di parlemen minggu depan, setelah itu Lapid akan mengambil alih jabatan perdana menteri,” kata juru bicara Bennett pada Senin (20/6/2022).

Parlemen sepakat untuk membubarkan pemerintahan Bennett pada pekan depan. Koalisi delapan partai, yang terdiri dari partai kanan, liberal, dan Arab yang memiliki perbedaan mendalam terkait masalah agama dan Palestina, menghadapai ketegangan yang meningkat karena mayoritas terpecah akibat pembelotan.

Bennett diyakini tidak dapat menyatukan koalisi dan memutuskan untuk mundur sebelum partai sayap kanan Netanyahu, Likud, mengajukan mosi untuk membubarkan parlemen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us