Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Parlemen Bubar, Yair Lapid Akan Jadi PM Israel Gantikan Bennett

Yair Lapid, Menteri Luar Negeri Israel. (Twitter/Yair Lapid)

Jakarta, IDN Times – Anggota parlemen Israel akan melakukan pemungutan suara pekan depan untuk pembubaran parlemen. Perdana Menteri (PM) Israel saat ini, Naftali Bennett, akan turun dari kursinya dan digantikan oleh Yair Lapid, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

“Pemungutan suara akan diadakan di parlemen minggu depan, setelah itu Lapid akan mengambil alih jabatan perdana menteri,” kata juru bicara Bennett pada Senin (20/6/2022), dilansir Reuters.

Lapid akan menjadi PM sementara hingga diadakannya pemilihan selanjutnya. Pemilihan tersebut merupakan yang ke lima dalam tiga tahun terakhir. Bennett disebut tak mampu menahan tekanan koalisi yang semakin meningkat.

1. Penggantian PM hanya beberapa pekan menjelang kunjungan Joe Biden

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Lapid merupakan mantan jurnalis yang mengepalai partai terbesar dalam koalisi. Bersama Bennett, mereka berhasil mengakhiri rekor 12 tahun pemerintahan mantan PM Benjamin Netanyahu pada 12 bulan lalu.

"Kami berdiri di hadapan Anda hari ini di saat yang tidak mudah, tetapi dengan pemahaman kami membuat keputusan yang tepat untuk Israel," kata Bennett dalam pernyataan yang disiarkan televisi saat dia berdiri di samping Lapid.

Naiknya Lapid hanya beberapa minggu menjelang kunjungan yang direncanakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, ke negara itu. AS diandalkan untuk membantu meningkatkan hubungan keamanan regional melawan Iran.

2. Koalisi terpecah

Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Koalisi delapan partai, yang terdiri dari partai kanan, liberal, dan Arab yang memiliki perbedaan mendalam terkait masalah agama dan Palestina, menghadapai ketegangan yang meningkat karena mayoritas terpecah akibat pembelotan.

"Saya pikir pemerintah melakukan pekerjaan yang sangat baik selama setahun terakhir. Sayang sekali negara ini harus terseret ke dalam pemilihan," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz, kepala partai tengah dalam koalisi.

"Tapi kami akan terus berfungsi sebagai pemerintahan sementara sebanyak mungkin," tambahnya.

Tanggal untuk pemilihan parlemen cepat tidak diumumkan, tetapi media Israel melaporkan kemungkinan akan berlangsung pada bulan Oktober.

3. Bennet klaim pemerintahannya membawa kemajuan

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Lapid mengatakan dia tidak akan menunggu sampai pemilihan baru untuk mengatasi masalah yang dihadapi Israel.

"Kita perlu mengatasi biaya hidup, melancarkan kampanye melawan Iran, Hamas dan Hizbullah, dan melawan kekuatan yang mengancam untuk mengubah Israel menjadi negara non-demokrasi," katanya.

Bennett menolak kegagalan pemerintahannya dan mengklaim bahwa ia telah mendorong pertumbuhan ekonomi, memangkas pengangguran, dan menghentikan defisit untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.

Namun ketika tekanan pada pemerintah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dia tidak dapat menyatukan koalisi dan memutuskan untuk mundur sebelum partai sayap kanan Netanyahu, Likud, mengajukan mosi untuk membubarkan parlemen.

Netanyahu, yang telah bersumpah untuk kembali meskipun menghadapi pengadilan karena kasus korupsi, mengatakan bahwa Likud akan memimpin pemerintahan berikutnya dan ia mencemooh Bennett.

"Malam ini orang-orang tersenyum. Mereka memahami sesuatu yang hebat terjadi di sini. Kami menyingkirkan pemerintah terburuk dalam sejarah negara ini," kata Netanyahu, di parlemen.

Di Gaza, kelompok Hamas, yang tidak mengakui hak Israel untuk hidup mengatakan, tidak akan mengubah arahnya dengan pemerintah baru mana pun.

"Kita harus melawan untuk mendapatkan kembali hak penuh rakyat kita," kata juru bicara Fawzi Barhoum.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us