Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Retno Buka Forum Parlemen Indonesia Africa Pertama di Bali

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI)
Intinya sih...
  • Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut baik diselenggarakannya Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) yang mencerminkan persahabatan erat dan kesamaan nilai antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
  • IAPF dihadiri oleh 43 orang ketua dan anggota parlemen dari 15 negara Afrika, dengan tujuan mempererat hubungan praktis yang menguntungkan masyarakat Indonesia dan negara-negara Afrika.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi menyampaikan sambutan kunci pada pembukaan Indonesia – Africa Parliamentary Forum (IAPF) yang pertama di Nusa Dua, Bali, hari ini.

Di hadapan para Ketua Parlemen Indonesia dan negara-negara Afrika, Retno menyambut baik diselenggarakannya IAPF. Forum perdana ini mencerminkan persahabatan erat dan kesamaan nilai antara Indonesia dan negara-negara Afrika.

“Meskipun kita terpisah secara geografis, kesamaan nilai-nilai solidaritas dan kesetaraan yang berakar dari Semangat Bandung Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 terus menyatukan kita,” kata Retno dalam keterangannya, Minggu (1/9/2024).

Retno menegaskan, Indonesia terus berkomitmen untuk mempererat hubungan ini dengan mewujudkan Semangat Bandung ke dalam kerja sama praktis yang menguntungkan masyarakat Indonesia dan negara-negara Afrika.

IAPF dihadiri oleh 43 orang ketua dan anggota parlemen dari 15 negara Afrika. Pertemuan perdana ini pun bersejarah lantaran dilakukan sebelum gelaran Indonesia Africa Forum ke-2 dan High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP).

1. Pentingnya kolaborasi antarparlemen

Indonesia – Africa Parliamentary Forum (IAPF). (dok. Kemlu RI)

Di tengah kondisi global yang tidak menentu, ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya ketegangan geopolitik, dan juga dampak dari perubahan iklim, Retno menekankan pentingnya kolaborasi antarparlemen.

Menurutnya, kolaborasi ini memungkinkan parlemen untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menemukan solusi bersama.

“Parlemen bukan hanya berfungsi sebagai pembuat undang-undang, tapi harus bisa menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan publik,” ujar Retno.

2. Angkat isu Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di pembukaan Indonesia – Africa Parliamentary Forum (IAPF). (dok. Kemlu RI)

Retno juga menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas adalah syarat utama bagi jalannya pembangunan. Dalam isu Palestina, Retno menyampaikan pentingnya parlemen memainkan peran dalam memobilisasi tekanan publik internasional, mendukung bantuan kemanusiaan, serta mendorong two-state solution.

“Bersama-sama, kita harus terus perjuangkan keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina,” ujar dia.

3. Solidaritas Global South

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI)

Retno juga menyampaikan soal pentingnya memajukan solidaritas Global South dalam mendorong agenda pembangunan dan kebijakan global yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi negara-negara berkembang serta pada saat yang sama diperlukan wadah inklusif untuk memungkinkan kolaborasi Utara-Selatan. Menurutnya, visi ini selaras dengan Semangat Bandung 1955.

“Peran parlemen untuk memperluas kerja sama di bidang-bidang yang memiliki potensi besar seperti kesehatan, ketahanan pangan, perdagangan, investasi, energi, 2 dan pertambangan. Potensi kerja sama dalam bisang-bidang tersebut sangat besar,” tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us