Menlu RI-Australia Jadi Ketua Dialog Pemimpin Perempuan di Kawasan
Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi, bersama Menlu dan Menteri Perempuan Australia, Marise Payne, akan menjadi ketua bersama untuk Southeast Asia Dialogue of Women Leaders (Dialog Pemimpin Perempuan Asia Tenggara).
Dialog ini akan menjadi platform bagi para pemimpin perempuan di bidang politik, bisnis, dan sosial untuk bertukar pandangan serta berbagi ide. Forum ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk melahirkan kebijakan dan kerja sama yang sarat nilai-nilai gender, terutama bagi perempuan dan anak perempuan yang sangat terdampak pandemik COVID-19.
1. Acara perdana akan diselenggarakan pada 18 Maret 2022

Mereka yang tergabung dalam forum ini bukan hanya tokoh pemerintah dan politik, tapi juga pemimpin perempuan di LSM, organisasi internasional, kelompok masyarakat sipil, akademisi, dan media, sebagaimana dikutip dari laman kemlu.go.id.
Dialog akan diselenggarakan perdana pada 18 Maret 2022. Ada sekitar 30 pemimpin dan tokoh perempuan dari Asia Tenggara dan Australia yang akan hadir pada acara yang dihelat secara daring.
2. Dialog perdana fokus dampak pandemik

Dialog perdana akan membahas dampak pandemik terhadap perempuan dan anak perempuan, serta mendiskusikan usulan dan ide kerja sama untuk para pembuat kebijakan di kawasan. Dialog juga akan membahas tantangan bersama dan solusi guna memajukan peran perempuan dalam pemulihan COVID-19.
“Dialog akan berkontribusi pada promosi berkelanjutan atas kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan, di Asia Tenggara dan Australia,” kata Retno.
3. Harapan jangka panjang untuk platform dialog ini

Selain itu, untuk jangka panjang, forum ini diharapkan bisa menjadi platform advokasi agar perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia memperoleh akses yang setara terhadap kesejahteraan, kesehatan, sosial, kemanusiaan, dan ekonomi.
Retno juga berharap, hasil dialog dapat melengkapi dan memperkuat upaya serupa, yang sedang dilakukan di forum-forum regional dan internasional lainnya, seperti PBB, G20, dan ASEAN.
Sebagai negara tetangga, sahabat, dan mitra strategis komprehensif, Indonesia dan Australia akan terus saling mendukung agar bisa keluar dari krisis imbas pandemik bersama-sama.