Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mesir Tahan 200 Aktivis yang Mau Tembus Blokade Gaza

ilustrasi orang memegang bendera Palestina (unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)
Intinya sih...
  • Lebih dari 200 aktivis ditahan di Mesir
  • Petugas masuk hotel dan bandara, beberapa dideportasi
  • Upaya internasional tembus blokade Gaza bulan ini

Jakarta, IDN Times - Otoritas Mesir telah menahan lebih dari 200 aktivis yang akan berpartisipasi dalam unjuk rasa internasional yang bertujuan menembus blokade Israel terhadap Gaza. Beberapa di antaranya juga dideportasi.

Ribuan aktivis dari seluruh dunia telah berencana melakukan perjalanan ke perbatasan Rafah di Mesir pada Jumat (13/6/2025) sebagai bagian dari aksi Global March to Gaza. Mereka menuntut peningkatan akses bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina tersebut.

“Lebih dari 200 peserta ditahan di bandara Kairo atau diinterogasi di hotel-hotel di seluruh Kairo,” kata juru bicara demonstrasi, Saif Abukeshek, pada Kamis (12/6/2025).

Ia menambahkan bahwa mereka yang ditahan termasuk orang-orang dari Aljazair, Australia, Prancis, Maroko, Belanda, Spanyol dan Amerika Serikat (AS).

1. Para aktivis diinterogasi di hotel dan bandara

Dilansir dari The New Arab, Abukeshek mengungkapkan bahwa petugas berpakaian sipil masuk ke hotel-hotel di Kairo pada Rabu (11/6/2025) dengan membawa daftar nama. Mereka menginterogasi para aktivis, dan dalam beberapa kasus, menyita ponsel serta menggeledah barang-barang pribadi mereka.

“Setelah diinterogasi, beberapa ditangkap dan lainnya dibebaskan,” ujarnya.

Di bandara Kairo, beberapa orang juga ditahan hingga berjam-jam tanpa penjelasan, sementara beberapa lainnya dideportasi.

“Kami dikurung di ruangan ini bersama begitu banyak orang — sekitar 30-40 orang. Saya menelepon kedutaan dan mereka mengatakan bahwa staf mereka sedang berusaha mencari tahu situasinya,” kata seorang warga negara Jerman dalam sebuah video.

Dalam sebuah pernyataan, sekelompok aktivis Yunani juga mengungkapkan bahwa puluhan kontingen mereka ditahan di bandara Kairo meski memiliki semua dokumen perjalanan yang sah dan mengikuti setiap prosedur hukum saat memasuki negara tersebut. Mereka kemudian dibebaskan setelah 10 jam ditahan.

2. Upaya aktivis internasional untuk tembus blokade Gaza bulan ini

Global March to Gaza menyatakan bahwa sekitar 4 ribu peserta dari lebih dari 40 negara akan berpartisipasi dalam aksi tersebut. Banyak di antaranya bahkan telah tiba sebelum acara dimulai pada Jumat.

Rencananya, para peserta akan melakukan perjalanan dengan bus ke kota El-Arish di Semenanjung Sinai, sebelum berjalan sejauh 50 kilometer menuju perbatasan Gaza. Mereka kemudian akan berkemah di sana sebelum kembali ke Kairo pada 19 Juni. Konvoi aktivis lainnya yang berangkat dari Tunisia awal pekan ini juga akan bergabung dengan mereka.

Dilansir dari Al Jazeera, para penyelenggara mengatakan bahwa mereka berupaya menekan komunitas internasional agar perbatasan Rafah dapat kembali dibuka dan blokade di Gaza dicabut.

Global March to Gaza merupakan upaya kedua yang dilakukan oleh para aktivis internasional untuk menembus blokade di Gaza bulan ini. Sebelumnya, kapal Madleen yang membawa bantuan untuk warga Palestina dicegat oleh pasukan Israel saat berlayar di perairan internasional.

3. Israel minta pihak berwenang Mesir untuk cegah demonstrasi di perbatasan

Menanggapi rencana tersebut, Israel meminta pihak berwenang Mesir untuk mencegah kedatangan pengunjuk rasa di perbatasan Mesir-Israel.

"Tindakan seperti itu akan membahayakan keselamatan tentara (Israel) dan tidak akan diizinkan," kata Menteri Pertahanan Israel Katz pada Rabu.

Meskipun mendukung upaya untuk menekan Israel, Mesir memperingatkan bahwa setiap delegasi asing yang masuk ke wilayah perbatasan harus mendapat persetujuan melalui jalur resmi.

Abukeshek mengatakan bahwa penyelenggara telah mengajukan beberapa permintaan kepada pihak berwenang Mesir, namun mereka belum menerima tanggapan apa pun.

“Kami akan terus melanjutkan aksi ini apa pun yang terjadi karena jumlah orang yang ada di Mesir saat ini dan jumlah orang yang diperkirakan akan tiba sudah cukup untuk menyelenggarakan pawai ini,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us