Militer Myanmar Gerebek Pusat Penipuan, 2 Ribu Orang Ditahan

- Ribuan pekerja scam ditangkap di dekat perbatasan ThailandPasukan Myanmar menyerbu KK Park yang terletak tepat di seberang Distrik Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand. Total 2.198 individu ditahan dalam operasi ini.
- Total 30 set perangkat Starlink disita dari lokasiPenyitaan 30 set terminal internet satelit Starlink beserta aksesorinya. Investigasi AFP mengungkap lonjakan pemakaian Starlink di pusat-pusat penipuan setelah tindakan keras sebelumnya terhadap kejahatan siber.
- Keterlibatan milisi etnis dan desakan internasionalPusat-pusat penipuan ini umumnya berkembang di wilayah perbatasan Myanmar yang dilanda perang saudara. Pemerintah militer Myanmar menud
Jakarta, IDN Times - Militer Myanmar berhasil membongkar operasi penipuan online (scam) besar-besaran di dekat perbatasan Thailand. Dalam penggerebekan tersebut, lebih dari 2 ribu orang ditahan dan 30 terminal internet satelit Starlink berhasil disita.
Penangkapan ini terjadi di KK Park, yang dikenal sebagai pusat kejahatan siber terkenal yang berlokasi di pinggiran Myawaddy, Negara Bagian Kayin. Operasi penumpasan penipuan online, perjudian ilegal, dan kejahatan siber lintas batas ini telah dimulai sejak awal September, dilansir France24 pada Senin (20/10/2025).
1. Ribuan pekerja scam ditangkap di dekat perbatasan Thailand
Pasukan Myanmar menyerbu KK Park yang terletak tepat di seberang Distrik Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand. Kompleks besar ini biasanya dijalankan oleh sindikat kriminal China.
Total 2.198 individu ditahan dalam operasi ini, meskipun kewarganegaraan mereka tidak diumumkan. Jumlah tersebut mencakup 645 pria, 455 wanita, serta 98 petugas keamanan yang bertugas di lokasi. Surat kabar Myanma Alinn melaporkan bahwa tentara memastikan lebih dari 260 bangunan di kompleks tersebut tidak terdaftar secara resmi.
Pusat-pusat penipuan siber ini terkenal karena menjebak pekerja dari berbagai negara dengan janji pekerjaan. Para pekerja kemudian disekap dan dipaksa untuk melakukan kegiatan kriminal. Kejahatan yang dilakukan mencakup penipuan investasi palsu hingga tipuan romantis, yang telah banyak merugikan korban.
2. Total 30 set perangkat Starlink disita dari lokasi
Salah satu temuan menarik dalam penggerebekan ini adalah penyitaan 30 set terminal internet satelit Starlink beserta aksesorinya. Starlink adalah bagian layanan perusahaan SpaceX milik Elon Musk, dan layanan ini tidak memiliki lisensi resmi untuk beroperasi di Myanmar. Meskipun tidak berlisensi, setidaknya ratusan terminal telah diselundupkan ke negara Asia Tenggara ini dan digunakan oleh jaringan scam.
Investigasi AFP mengungkap lonjakan pemakaian Starlink di pusat-pusat penipuan setelah tindakan keras sebelumnya terhadap kejahatan siber. Menurut data dari APNIC, organisasi internet regional Asia, Starlink sempat memuncaki peringkat penyedia internet di Myanmar dari 3 Juli hingga 1 Oktober.
Komite Ekonomi Gabungan Kongres AS telah memulai penyelidikan terkait keterlibatan Starlink dengan pusat-pusat penipuan tersebut. Sementara itu, SpaceX, menyatakan pihaknya melarang penggunaan layanan untuk perilaku yang menipu.
“Perusahaan melarang perilaku yang bersifat memfitnah, menipu, cabul, atau menyesatkan," kata perusahaan itu, dilansir The Guardian.
3. Keterlibatan milisi etnis dan desakan internasional
Myanmar dikenal sebagai tuan rumah operasi penipuan siber yang meraup kerugian global sebesar 37 miliar dolar AS (Rp613 triliun) pada tahun 2023. Pusat-pusat penipuan ini umumnya berkembang di wilayah perbatasan Myanmar yang dilanda perang saudara. KK Park sendiri terletak di area yang berada di bawah pengaruh milisi minoritas etnis.
Pemerintah militer Myanmar menuduh organisasi etnis bersenjata yang menentang kekuasaan mereka terlibat dalam proyek-proyek scam di KK Park. Tuduhan ini diarahkan kepada para pemimpin tertinggi Karen National Union (KNU), kelompok etnis bersenjata oposisi, dilansir Nikkei Asia.
Perusahaan yang didukung kelompok Karen dituduh telah mengizinkan penyewaan lahan untuk scam. Namun, KNU membantah tuduhan keterlibatan mereka dalam praktik penipuan ini.
Tekanan internasional, terutama dari China, telah mendorong pemerintah Thailand dan Myanmar untuk meningkatkan operasi penumpasan kejahatan siber. Sebelumnya, operasi gabungan yang diluncurkan pada Februari lalu telah berhasil membebaskan ribuan korban perdagangan manusia dari kompleks-kompleks scam.