Militer Yordania Gagalkan Penyusupan, 2 Orang Tewas

- Kronologi peristiwa penembakan di perbatasan
- Respons militer dan tindakan lanjutan pasca kejadian
- Konteks ancaman lintas batas dan langkah-langkah pengamanan jangka panjang
Jakarta, IDN Times - Militer Yordania melaporkan bahwa dua orang bersenjata tewas setelah upaya infiltrasi yang digagalkan di wilayah perbatasan dengan Suriah pada Jumat (1/8/2025). Insiden ini mempertegas komitmen Yordania dalam menjaga keamanan perbatasannya dari ancaman luar yang kerap terjadi.
Pernyataan resmi dari Angkatan Bersenjata Yordania menyebutkan bahwa sisa kelompok yang berupaya menyeberang berhasil dipaksa mundur ke wilayah Suriah. Tidak ada rincian lebih jauh yang disampaikan soal identitas maupun asal kelompok tersebut, dikutip dari Times of Israel, Sabtu (2/8/2025).
1. Kronologi peristiwa penembakan di perbatasan
Kelompok bersenjata mencoba menerobos perbatasan Suriah-Yordania. Sisa kelompok bersenjata dilaporkan melarikan diri ke wilayah Suriah setelah upaya mereka digagalkan.
"Angkatan Bersenjata Yordania pada hari itu mencegah kelompok bersenjata melintasi perbatasan utara negara dan menewaskan dua di antara mereka," menurut keterangan resmi militer Yordania.
Pihak berwenang tidak merilis rincian tentang jumlah pasti anggota kelompok, jenis senjata, atau motif pasti upaya infiltrasi. Sebelumnya, sepanjang 2023 hingga awal 2025, beberapa kali terjadi percobaan penyelundupan dan infiltrasi serupa di sepanjang perbatasan Suriah-Yordania.
2. Respons militer dan tindakan lanjutan pasca kejadian
Juru bicara militer Yordania menjelaskan kesiagaan pasukan di seluruh zona perbatasan untuk mengantisipasi kemungkinan percobaan serupa.
“Militer akan menggunakan seluruh kekuatan yang diperlukan untuk mencegah setiap upaya penyelundupan atau infiltrasi yang membahayakan keamanan nasional," menurut pernyataan tertulis militer.
Dalam penanganan insiden ini, militer langsung melakukan penyisiran di wilayah sekitar lokasi baku tembak untuk memastikan tidak ada infiltrator lain yang tersisa.
“Tentara mendorong sisa kelompok bersenjata kembali ke wilayah Suriah dan memperketat patroli serta pengawasan di area tersebut,” tambah pernyataan tersebut.
Militer Yordania juga rutin meningkatkan alat pemantauan—termasuk sistem deteksi modern—sebagai respons atas meningkatnya ancaman lintas batas yang berkaitan dengan penyelundupan serta aktivitas kelompok bersenjata dari Suriah beberapa tahun terakhir.
3. Konteks ancaman lintas batas dan langkah-langkah pengamanan jangka panjang
Kasus tersebut bukanlah peristiwa pertama di perbatasan ini. Sejak awal konflik Suriah, Yordania menghadapi puluhan upaya infiltrasi mulai dari penyelundupan narkoba, senjata, hingga pergerakan militan. Dalam beberapa peristiwa pada 2023 dan 2024, militer juga pernah menembak jatuh drone yang membawa narkoba atau senjata dari arah Suriah.
"Kami tidak akan mentoleransi segala bentuk penyelundupan atau infiltrasi yang berusaha mengacaukan keamanan Kerajaan Yordania," ujar juru bicara Angkatan Bersenjata Yordania, dilansir Al Fassel.
Komitmen tersebut terus dilakukan melalui operasi terkoordinasi dan penerapan zona penyangga militer di sepanjang 375 km garis perbatasan.
Ditambah lagi, pada beberapa kesempatan internasional, otoritas Yordania menyampaikan keberhasilan mereka dalam menggagalkan puluhan upaya serupa hanya dalam beberapa bulan.