Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Netanyahu Dituding Tunda Pembebasan Sandera demi Kekuasaan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Ron Przysucha / U.S. Department of State from United States, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Ayah sandera Israel Nimrod Cohen, Yehuda Cohen, melontarkan kritik kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia menuduh Netanyahu sengaja menghambat kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas demi kepentingan pribadi.

Cohen mengungkapkan kritik tersebut saat berbicara di Kedutaan Besar Israel di London, Senin (3/3/2025). Ia menyatakan kesepakatan pembebasan sandera sudah ada di atas meja, namun Netanyahu justru menunda pelaksanaannya.

Putranya, Nimrod Cohen, menjadi salah satu dari lebih dari 250 sandera yang diculik Hamas saat serangan 7 Oktober 2023. Dalam serangan tersebut, Hamas menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera ratusan orang lainnya.

1. Netanyahu dituduh lebih pentingkan kekuasaan

Cohen menilai Netanyahu sengaja menolak gencatan senjata permanen agar bisa mempertahankan kekuasaannya.

"Netanyahu tidak melakukan ini karena alasan ideologi. Ia melakukannya demi alasan pribadi. Ia ingin tetap berkuasa," ujar Cohen, dilansir The Guardian.

Berdasarkan informasi dari sandera yang telah dibebaskan, Nimrod masih hidup dan dalam kondisi baik. Cohen saat ini berusaha untuk memperjuangkan pembebasan putranya.

Saat ini, gencatan senjata semakin rapuh karena Israel dan Amerika Serikat (AS) ingin memperpanjang fase pertama gencatan senjata. Israel juga dilaporkan berencana meningkatkan blokade Gaza dengan strategi yang dinamai "rencana neraka". Langkah ini bertujuan menekan Hamas agar membebaskan sandera tanpa harus menarik pasukan Israel dari Gaza.

2. Hamas tolak perpanjangan fase pertama gencatan senjata

Fase pertama pertukaran sandera berjalan cukup baik. Hamas telah membebaskan 33 warga Israel, termasuk delapan jenazah korban yang tewas saat serangan atau dalam masa penahanan. Sebagai balasan, Israel telah membebaskan hampir 2 ribu tahanan Palestina.

Namun, AS telah mengajukan proposal baru untuk melanjutkan proses pembebasan sandera. Proposal ini mengusulkan perpanjangan gencatan senjata fase pertama hingga akhir Ramadan dan Paskah Yahudi yang jatuh pada 20 April 2025.

Mekanisme pembebasan dalam proposal AS cukup berbeda dari sebelumnya. Hamas diminta membebaskan setengah dari total sandera pada hari pertama gencatan senjata. Sisa sandera baru akan dibebaskan setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata permanen.

Hamas menolak proposal AS tersebut. Kelompok itu menganggap mekanisme baru ini melanggar kesepakatan gencatan senjata awal yang dibuat pada Januari lalu.

3. Kisah keluarga sandera Israel lainnya

Selain keluarga Cohen, keluarga sandera lainnya turut cemas akibat mandeknya proses pertukaran sandera. Mereka mengaku hidup dalam kekhawatiran akan keselamatan anggota keluarganya yang masih ditahan Hamas.

Ditza Or, ibu dari sandera Avinatan Or, menceritakan bahwa hidupnya berubah total setelah putranya diculik.

"Sebelum 7 Oktober, saya Ditza Or, punya kehidupan penuh dan profesi. Namun sejak 7 Oktober, saya hanya ibu Avinatan. Saya memperjuangkan dia 24 jam sehari, 7 hari seminggu," tutur Ditza Or, dilansir The Independent.

Avinatan menjadi salah satu korban penculikan saat menghadiri festival musik Supernova di Israel selatan bersama kekasihnya, Noa Argamani. Mereka terpisah ketika Noa berhasil dibebaskan, sementara Avinatan masih ditahan. Ditza Or mengaku sedih karena tidak dapat merayakan hari ulang tahun putranya Februari lalu. 

Sementara itu, Noga Gur-Arye khawatir dengan kondisi keponakannya, Alon Ohel, musisi berusia 24 tahun yang terluka saat penculikan. Serpihan peluru masih bersarang di mata dan tubuhnya tanpa mendapat perawatan medis sejak 7 Oktober 2023.

Selain itu, ada Ayelet Kaufman yang masih berjuang memulangkan jenazah saudaranya, Hadar Goldin, yang diculik dan dibunuh pada 2014. Perwakilan Inggris di PBB, Barbara Woodward, menyerukan pembebasan seluruh sandera yang tersisa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us