Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dituduh Tempat Cuci Uang dan Terorisme, Venezuela Ancam Cerai dengan Uni Eropa

Bendera Venezuela. (Johanna Itriago, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)
Bendera Venezuela. (Johanna Itriago, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Venezuela mendorong pemutusan hubungan perdagangan dengan Uni Eropa (UE) menyusul tuduhan berisiko terlibat dalam pencucian uang dan pembiayaan teroris.  

“Kami menolak masuknya Venezuela di dalam kategori negara rawan pencucian uang dan pembiayaan teroris. Kami mendesak UE untuk menyudahi pandangan neokolonialisme,” kata parlemen pada Jumat (11/7/2025).  

1. Dorong evaluasi hubungan perdagangan UE-Venezuela

Parlemen Venezuela mendorong Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, untuk mengevaluasi hubungan perdagangan antara perusahaan UE dan Venezuela. 

“Kami meminta pihak eksekutif untuk mengevaluasi dalam kemungkinan pemutusan hubungan perdagangan dengan perusahaan UE yang berada di dalam teritori Republik Venezuela,” terangnya, dikutip EFE

Presiden Parlemen Venezuela, Jorge Rodriguez, mengungkapkan bahwa lebih banyak kasus pencucian uang di Eropa. 

“Ini adalah sebuah penghargaan kami dimasukkan dalam daftar negara rawan pencucian uang. Ini adalah penghargaan terbesar bagi kasus pencucian uang yang sebenarnya berasal dari Eropa. Mereka malah memasukkan Venezuela dalam daftar ini,” tandasnya. 

2. Tuding UE dorong genosida di Gaza

Bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexart251)

Pada hari yang sama, Parlemen Venezuela menuding UE mendukung genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. 

“UE termasuk pendukung dan berpartisipasi dalam genosida di Gaza karena memberikan senjata yang digunakan langsung untuk membunuh warga Palestina. Negara-negara anggota UE juga masih diam dengan tragedi kemanusiaan di Gaza,” ujarnya. 

Pihaknya menyebut bahwa anggota parlemen UE sayap kanan ekstrem yang selama ini menyetujui kebijakan terhadap Venezuela dan mendukung genosida di Gaza. 

3. Maduro klaim ada rencana terorisme dari kelompok sayap kanan

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (Kremlin.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (Kremlin.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Pada awal Juli, Maduro mengungkapkan bahwa otoritas Venezuela berhasil mencegah serangan teroris dari kelompok sayap kanan di negaranya. Ia menyebut keberhasilan ini berkat bantuan dari Kolombia. 

“Pemerintah Venezuela berhasil mencegah serangan teroris dan imperialis sayap kanan. Kami melihat bahwa imperialisme masih terus berjalan dan beraktivitas untuk melawan Venezuela. Kami berhasil mendeteksi individu yang berencana melakukan serangan dan dibiayai oleh ekstrem kanan,” terangnya, dilansir Mercopress

Ia pun mengapresiasi kinerja dan profesionalisme dari tentara Venezuela dalam mengamankan negara dan menjaga stabilitas negara dari serangan teroris. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us