Pelaku Penembakan Brown University Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri

- Pelaku penembakan ditemukan tewas di New Hampshire.
- Valente juga dipastikan sebagai orang yang telah membunuh profesor MIT Nuno F.G. Loureiro.
- Dampak dan sorotan kebijakan publik.
Jakarta, IDN Times - Kasus penembakan di Brown University, Amerika Serikat, memasuki babak baru setelah aparat menemukan pelaku dalam kondisi tewas. Laporan hasil penyelidikan menyebut kematian tersebut akibat bunuh diri dan terjadi beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan.
Insiden ini juga dikaitkan dengan kasus pembunuhan terpisah terhadap seorang profesor MIT.
1. Pelaku ditemukan tewas di New Hampshire

Tersangka di balik penembakan massal mematikan di Universitas Brown, Claudio Manuel Neves Valente, kemungkinan telah meninggal dua hari sebelum jenazahnya ditemukan di sebuah fasilitas penyimpanan di New Hampshire, menurut pejabat pemerintah.
Jaksa Agung John M Formella dan Kepala Pemeriksa Medis membagikan informasi baru terkait kronologi kematian Valente dalam siaran pers pada hari Jumat, (19/12/2025).
Mantan mahasiswa Universitas Brown berusia 48 tahun yang berasal dari Portugal itu "diperkirakan meninggal pada 16 Desember 2025," menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman New Hampshire, mengutip laporan otopsi.
Pejabat publik juga mengonfirmasi laporan sebelumnya bahwa "Valente meninggal akibat luka tembak di kepala, dan cara kematiannya adalah bunuh diri."
Dalam konferensi pers pada hari Kamis (18/12/2025), pihak berwenang mengatakan tersangka, yang membunuh dua orang dan melukai sembilan lainnya pada tanggal 13 Desember, ditemukan tewas akibat luka tembak yang tampaknya dilakukan sendiri.
2. Valente juga dipastikan sebagai orang yang telah membunuh profesor MIT Nuno F.G. Loureiro

Penyelidikan mengungkap bahwa kasus penembakan di Brown University memiliki keterkaitan dengan pembunuhan seorang profesor MIT bernama Nuno FG Loureiro yang ditemukan tewas di rumahnya. Aparat menduga pelaku yang sama berada di balik kedua peristiwa tersebut.
The Guardian melaporkan bahwa penyidik masih menelusuri hubungan personal maupun akademik antara pelaku dan korban. Hingga kini, motif penyerangan belum diumumkan secara resmi oleh pihak berwenang.
3. Dampak dan sorotan kebijakan publik

Tragedi ini memicu perhatian luas, tidak hanya soal keamanan kampus, tetapi juga isu kebijakan publik yang lebih besar. The Times menyoroti latar belakang pelaku dan bagaimana kasus ini ikut diseret dalam perdebatan politik di Amerika Serikat. Sementara itu, The Washington Post mencatat munculnya spekulasi dan teori liar di ruang publik, meski aparat menegaskan penyelidikan masih berbasis fakta dan bukti yang diverifikasi.
Penembakan di Brown University dan kematian pelaku menambah daftar panjang tragedi senjata api di lingkungan pendidikan Amerika Serikat. Meski pelaku telah ditemukan tewas, banyak pertanyaan masih belum terjawab, terutama soal motif dan potensi pencegahan. Kini fokus hanya tertuju pada pemulihan dan dukungan bagi para korban.


















