Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Parade Akbar Vietnam Rayakan 50 Tahun Berakhirnya Perang

Ilustrasi bendera Vietnam berkibar di Hanoi. (unsplash.com/Ajay Karpur)
Intinya sih...
  • Ribuan warga Vietnam memperingati 50 tahun berakhirnya Perang Vietnam di Kota Ho Chi Minh.
  • Parade akbar dan parade militer disertai penampilan jet tempur dan helikopter buatan Rusia.
  • Peringatan ini menandai jatuhnya Saigon pada 30 April 1975, penyatuan negara, dan hubungan diplomatik Vietnam-AS.

Jakarta, IDN Times – Ribuan warga Vietnam memadati jalanan Kota Ho Chi Minh pada Selasa (30/4/2025), untuk memperingati 50 tahun berakhirnya Perang Vietnam. Parade akbar tersebut menjadi puncak perayaan nasional yang disebut pemimpin Komunis Vietnam sebagai kemenangan keadilan atas tirani.

Peringatan ini menandai hari jatuhnya Saigon pada 30 April 1975, saat pasukan Vietnam Utara merebut ibu kota Vietnam Selatan, sekaligus memulai proses penyatuan negara yang terpecah selama dua dekade.

1. Parade militer dan pertunjukan udara warnai perayaan

Ribuan tentara berbaris dalam parade militer diiringi penampilan jet tempur dan helikopter buatan Rusia yang terbang rendah di atas kota. Warga melambaikan bendera merah dan menyanyikan lagu-lagu patriotik, sementara kendaraan hias dengan potret pemimpin revolusi, Ho Chi Minh, memimpin arak-arakan.

“Kemenangan 30 April adalah kemenangan keadilan atas tirani,” kata Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, dalam pidatonya, dilansir The Straits Times.

Ia mengutip kata-kata Ho Chi Minh, “Vietnam adalah satu, rakyat Vietnam adalah satu. Sungai mungkin mengering, gunung mungkin terkikis, tetapi kebenaran itu tidak akan pernah berubah.”

Televisi nasional menyiarkan langsung momen bersejarah ini, yang disebut sebagai perayaan terbesar dalam setengah abad terakhir.

2. Jatuhnya Saigon dikenang sebagai momen penting

Perayaan ini memperingati momen penting dalam sejarah Vietnam, ketika pasukan Komunis memasuki Saigon tanpa perlawanan berarti. Gambar helikopter Amerika Serikat (AS) mengevakuasi sekitar tujuh ribu orang dari atap kedutaan menjadi simbol jatuhnya kota tersebut dan berakhirnya intervensi militer AS.

Perang Vietnam menewaskan sekitar tiga juta warga Vietnam dan hampir 60 ribu tentara AS. Penyatuan Vietnam secara resmi disahkan setahun kemudian, mengakhiri pemisahan negara sejak runtuhnya kekuasaan kolonial Prancis.

“Vietnam telah mengalami banyak luka, tetapi kemenangan ini adalah kemenangan hati nurani dan kebenaran manusia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam pekan lalu.

3. Vietnam-AS memperkuat hubungan, meski terancam perang dagang

Ilustrasi bendera Vietnam berkibar. (unsplash.com/Daniel Bernard)

Vietnam dan AS menormalisasi hubungan diplomatik pada 1995, dan mempererat kemitraan pada 2023 melalui kunjungan Presiden AS saat itu, Joe Biden. Namun, hubungan tersebut kini diuji oleh rencana tarif sebesar 46 persen terhadap barang Vietnam yang diumumkan Presiden AS saat ini, Donald Trump, pada April lalu.

Tarif tersebut saat ini ditangguhkan hingga Juli, sementara negosiasi terus berlangsung. Jika diberlakukan, tarif itu berpotensi merugikan sektor ekspor Vietnam yang sedang berkembang pesat.

Pada parade kemerdekaan kali ini, AS diwakili oleh Konsul Jenderal Susan Burns. Tidak ada perwakilan AS dalam peringatan ke-40 sebelumnya.

Sementara itu, untuk pertama kalinya dalam parade ini, tentara China ikut berpartisipasi. Sebanyak 118 personel Tentara Pembebasan Rakyat China berjalan berdampingan dengan sekitar 13 ribu personel militer dan kepolisian Vietnam.

Kehadiran China, menurut media pemerintah Vietnam, dimaksudkan untuk menghormati dukungan internasional selama perjuangan kemerdekaan. Hal ini juga menunjukkan hubungan dua negara yang terus berkembang.

Dilansir Xinhua, Vietnam menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi Presiden China Xi Jinping pada 14 April lalu. Dalam kunjungan tersebut, Xi menyatakan bahwa riwayat sejarah kedua negara membuat dua negara ini dianggap sebagai "kawan dan saudara".

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us