Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB Minta Negara Eropa Tidak Buru-Buru Pulangkan Pengungsi Suriah

ilustrasi kamp pengungsian warga Suriah (unsplash.com/Julie Ricard)

Jakarta, IDN Times - Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah, Geir Pedersen, mengimbau negara Eropa agar tidak terburu-buru memulangkan pengungsi Suriah ke negara asalnya usai keruntuhan pemerintahan Bashar al-Assad.

Suriah masih berada dalam kekacauan sejak Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12/2024) setelah lebih dari 13 tahun perang saudara. Sementara itu, Israel dilaporkan mengebom pangkalan militer Suriah dan memperluas zona penyangganya di negara tersebut.

"Situasi di Suriah masih belum stabil. Meskipun banyak warga Suriah yang ingin kembali ke tanah air mereka, masih ada tantangan terkait mata pencaharian. Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Ekonomi telah runtuh," kata Pedersen pada Selasa (10/12/2024), dilansir dari Reuters.

1. Beberapa negara Eropa telah tangguhkan permohonan suaka bagi warga Suriah

Berita mengenai lengsernya Assad telah mendorong beberapa negara Eropa untuk menangguhkan proses permohonan suaka bagi warga Suriah. Namun, langkah ini dinilai berisiko membuat ribuan warga Suriah berada dalam ketidakpastian.

Menurut PBB, lebih dari 14 juta warga Suriah telah terpaksa meninggalkan rumah mereka demi mencari keselamatan sejak 2011.

Pemerintah sementara Austria menyatakan bahwa mereka telah menghentikan seluruh permohonan suaka dari warga Suriah, dan berencana memulangkan atau mendeportasi mereka kembali tanah air. Alasannya, situasi di negara tersebut dianggap telah berubah secara mendasar. Jerman, Inggris, Perancis, dan Yunani juga mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan proses permohonan suaka untuk sementara waktu.

“(Kepulangan) adalah sesuatu yang diharapkan oleh banyak warga Suriah, tapi mari kami pastikan komunitas internasional membantu mereka dalam proses ini,” kata Pedersen.

2. Israel diminta hentikan serangan terhadap instalasi militer Suriah

PBB juga mendesak Israel untuk menghentikan pengeboman terhadap instalasi militer di Suriah, yang menurutnya penting untuk keamanan negara tersebut.

“Sangat penting bahwa kita tidak melihat tindakan apa pun dari aktor internasional mana pun yang menghancurkan kemungkinan terjadinya transformasi di Suriah,” ujar Pedersen.

Dilansir dari BBC, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa mereka telah mendokumentasikan lebih dari 310 serangan yang dilakukan oleh militer Israel di seluruh Suriah, termasuk di ibu kota, sejak Minggu. Serangan itu menargetkan fasilitas militer Angkatan Darat Suriah, termasuk gudang senjata, depot amunisi, bandara, pangkalan angkatan laut dan pusat penelitian.

Pada Senin (9/12/2024), militer Israel merilis foto pasukannya yang melintasi Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menuju zona penyangga demiliterisasi di Suriah, tempat pasukan penjaga perdamaian PBB berpangkalan.

"Penaklukan posisi-posisi Suriah di zona penyangga oleh IDF (Pasukan Pertahanan Israel) merupakan posisi pertahanan sementara hingga ditemukan kesepakatan yang tepat," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari itu.

"Jika kami dapat menjalin hubungan bertetangga dan damai dengan kekuatan-kekuatan baru yang muncul di Suriah, itu adalah harapan kami. Namun, jika tidak, kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi Negara Israel dan perbatasannya," tambahnya.

3. Komunitas internasional diminta kaji ulang penetapan HTS sebagai kelompok teroris

Pedersen juga menjelaskan bahwa proses transisi Suriah harus dilakukan seinklusif mungkin, dengan melibatkan berbagai kelompok dan lapisan masyarakat secara luas. Jika tidak, hal ini dapat berisiko menimbulkan konflik baru.

Oleh sebab itu, komunitas internasional diminta untuk realistis terkait penetapan status teroris terhadap kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan Assad.

“Sekarang sudah sembilan tahun sejak resolusi itu (yang menyatakan pendahulu HTS sebagai kelompok teroris) diadopsi. Faktanya hingga saat ini, HTS dan juga kelompok bersenjata lainnya telah mengirimkan pesan-pesan yang baik kepada rakyat Suriah tentang persatuan, tentang inklusivitas," tambahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us