Pejambon Iftar, Menlu Sugiono: Ciptakan Dunia Lebih Baik

- Kementerian Luar Negeri menggelar Pejambon Iftar dengan puluhan duta besar negara asing di Jakarta.
- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan pentingnya momen Ramadan sebagai ajang silaturahmi dan memperkuat hubungan antarbangsa.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri kembali menggelar Pejambon Iftar dengan mengundang sejumlah korps diplomatik Indonesia, Kamis (13/3/2025). Menteri Luar Negeri Sugiono sebagai tuan rumah, mengenakan baju koko berwarna putih.
Tercatat puluhan duta besar negara asing di Jakarta hadir dalam kegiatan tersebut. Bagi Kemlu RI, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus memperkuat kebersamaan di bulan suci Ramadan.
1. Ramadan momen kebersamaan yang perkuat hubungan antarbangsa

Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono menegaskan, Ramadan adalah momen refleksi dan kebersamaan yang memperkuat hubungan antarbangsa.
"Pejambon Iftar bukan sekadar acara berbuka puasa, tetapi juga wadah untuk berdialog dan bertukar pandangan dalam suasana yang hangat dan informal," ujar Menlu Sugiono dalam pidatonya di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Kamis).
Ia berharap, momen ini dapat semakin mempererat hubungan yang telah terjalin di antara para korps diplomatik. Menlu Sugiono juga menekankan pentingnya memperbarui komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global.
“Kita harus terus bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik,” kata Menlu Sugiono.
2. Demokrasi agama di Indonesia

Turut hadir Prof. Kamaruddin Amin, Sekjen Kementerian Agama RI, yang berkesempatan memberikan ceramah agama dalam acara buka puasa tersebut. Ia mengatakan, di Indonesia agama merupakan salah satu faktor utama dalam mendorong demokrasi dan harmoni.
“Demokrasi agama adalah karakteristik bagi agama di Indonesia dan ini telah menjadi instrumen dalam mengendalikan demokrasi Indonesia,” sambung Prof. Kamaruddin.
Ia menambahkan, Ramadan adalah bulan yang sangat dinanti di Indonesia. Ramadan menjadikan orang-orang terus berproses untuk bertakwa. Baginya, bulan Ramadan juga saat yang tepat bagi umat merefleksikan diri.
“Jadi kita hidup di dunia ini sebenarnya selalu dalam proses mencapai atau mencapai versi baik kita dan itu adalah takwa,” ujar dia.
3. Buka puasa bersama para dubes asing di Jakarta

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama. Para korps diplomatik disuguhkan kurma, berbagai kue pasar, dan teh manis untuk berbuka.
Sejumlah duta besar yang hadir antara lain duta besar Malaysia, Vietnam, Palestina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Jerman, Swiss, Uni Eropa, dan lain sebagainya.