Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemberontak M23 Cengkeram Goma, RD Kongo Serukan Rekrut Militer Baru

ilustrasi prajurit (Pexels.com/Danilo Arenas)
ilustrasi prajurit (Pexels.com/Danilo Arenas)
Intinya sih...
  • M23 semakin kuat di Goma dan bergerak ke Kivu Selatan
  • Presiden RD Kongo serukan kaum muda mendaftar militer
  • Gencatan senjata diperlukan, M23 merebut Goma dan mengancam Bukavu

Jakarta, IDN Time - Kelompok pemberontak M23 semakin memperkuat cengkeraman di Goma, ibu kota Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo. Mereka bahkan dikabarkan mulai bergerak ke Kivu Selatan.

Presiden RD Kongo, Felix Tshisekedi, dalam pidato pada Rabu (29/1/2025) menyerukan kepada kaum muda untuk mendaftar militer. Dia juga berjanji akan memberi tanggapan kuat terhadap kemajuan kelompok pemberontak M23.

"Daftarlah secara besar-besaran ke dalam angkatan bersenjata karena Anda adalah ujung tombak negara kita," katanya, dikutip The Guardian.

Para pemimpin East African Community menyerukan gencatan senjata segera di Kongo. Lembaga-lembaga bantuan menyebut bentrokan di wilayah timur RD Kongo itu semakin memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan.

1. Memperkuat kendali atas Goma

ilustrasi bendera Republik Demokratik Kongo (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

Jatuhnya Goma ke tangan M23 merupakan pukulan telak bagi militer RD Kongo. Mereka memasuki kota itu pada Minggu (26/1/2025), dan menyatakan akan terus berada di kota tersebut.

Dilansir Al Jazeera, meski saat ini pertempuran di Goma sebagian besar telah mereda, tapi baku tembak masih berlangsung di sebelah utara, seperti di Katoyi, Mabanga, Majengo, Kibwe dan Turunga.

Kepala sayap politik M23, Bertrand Bisimwa, mengatakan bahwa pejuangnya sedang berupaya menaklukkan kantong-kantong terakhir di bawah kendali mereka.

"Tentara kami bekerja keras untuk menjamin keamanan total, ketenangan penuh, dan perdamaian definitif, sebagaimana halnya bagi semua rekan senegaranya yang tinggal di zona terbebas," katanya.

2. Kemajuan serangan M23 akan berlanjut

Penduduk Goma melaporkan bahwa pasukan M23 telah merebut bandara dan sebagian pusat kota. Jalanan dan kota yang biasanya ramai dipadati mobil, kini relatif kososng.

"Kami akan tetap di Goma. Kami akan melanjutkan pawai hingga Kinshasa (ibu kota Kongo)," kata Corneille Nangaa, kepala Congo River Alliance, koalisi milisi yang mencakup M23, dikutip The Guardian.

Duta besar Rwanda, Vincent Karega, sebelumnya juga mengatakan bahwa kemajuan pasukan M23 akan terus berlanjut. Ada kemungkinan mereka dapat maju melampaui wilayah timur negara itu.

M23 adalah salah satu dari lebih 100 kelompok pemberontak yang aktif di RD Kongo bagian timur. Kelompok itu disebut-sebut mendapatkan dukungan dari Rwanda, tetangga RD Kongo. Kinshasa sendiri telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Kigali karena meningkatnya serangan M23 tersebut.

3. Pemberontak M23 bergerak ke Kivu Selatan

ilustrasi salah satu pemandangan kota di Kivu Selatan (Pexels.com/Edouard MIHIGO )

Laporan terkait pergerakan kemajuan pasukan M23, disebut telah mulai memasuki negara bagian Kivu Selatan. Mereka setidaknya telah merebut dua distrik.

Garis pertahanan Kivu Selatan berada di kota Kavumu. Jika kota ini dikuasai M23, maka ibu kota Bukavu bisa terancam. Sebagian militer RD Kongo yang mundur dari Goma, melarikan diri ke Bukavu.

Dilansir The Defense Post, Kivu Utara dan Selatan merupakan daerah yang kaya mineral. Dua wilayah itu selama lebih dari 30 tahun jadi jantung konflik bersenjata, seringkali didukung negara tetangga Rwanda, Burundi dan Uganda.

Dukungan Rwanda atas M23, telah memicu respons internasional. Amerika Serikat (AS) sangat terganggu oleh meningkatnya konflik tersebut, Jerman membatalkan rencana pertemuan dengan pejabat Rwanda bulan depan dan Inggris mengatakan bahwa bantuan global 1 miliar dolar (Rp16,2 triliun) untuk Rwanda dalam ancaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us